Penjara Terbesar Myanmar Diguncang Bom, Tentara Menembak Sembarangan

21 Oktober 2022 07:25

GenPI.co - Bom di dalam parsel meledak di penjara terbesar Myanmar pada Rabu (19/10) yang didalangi oleh kelompok anti-junta.

Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial, kelompok itu mengatakan bahwa tindakan itu dilakukan sebagai pembalasan terhadap (kepala junta) Min Aung Hlaing.

"Hari ini...Badan Tugas Khusus Burma (STA), melakukan dua serangan untuk mengeksekusi kepala penjara. Kami membalas Min Aung Hlaing dan... petugas penjara karena terus menindas rekan-rekan revolusi kami," kata kelompok itu.

BACA JUGA:  Luar Biasa, Parfum Rambut Terbakar Elon Musk Terjual Puluhan Ribu Botol

Media pemerintah MRTV mengatakan ledakan di penjara Insein itu menewaskan tiga petugas penjara dan lima pengunjung dan melukai 18 orang. 

Kepada Reuters, seorang saksi yang terluka mengatakan tembakan juga terjadi setelah bom meledak di konter paket.

BACA JUGA:  Ditanya Usia oleh Anak Kecil, Jawaban Raja Charles Bikin Ketawa

"Begitu mendengar ledakan itu, saya lari keluar dan saat itulah saya terluka. Para tentara di gerbang masuk melepaskan tembakan sembarangan," kata saksi yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Saksi mengatakan mereka berada sekitar 10 kaki (3 meter) dari ledakan dan tidak terluka oleh ledakan tetapi dari pecahan peluru dari tembakan.

BACA JUGA:  Helikopter Tentara Myanmar Menembaki Sekolah, Anak-anak Tewas

Mereka yang terluka parah dievakuasi dari penjara, sementara yang lain dirawat di toko-toko terdekat. 

Sejumlah kasus yang dijadwalkan untuk disidangkan di pengadilan sebelah dibatalkan, menurut media.

Insein adalah penjara paling terkenal di negara itu dan ribuan tahanan politik telah dikirim ke sana sejak kudeta tahun lalu.

Kelompok-kelompok aktivis mengutuk serangan itu, dan menyerukan agar para pelaku "dipertanggungjawabkan atas tindakan mereka".

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh partai pemenang Nobel Aung San Suu Kyi.

Militer juga melancarkan tindakan brutal terhadap perbedaan pendapat.

STA adalah lusinan kelompok perlawanan independen yang berperang melawan kediktatoran militer di Myanmar.

Kelompok itu telah melakukan beberapa serangan, termasuk serangan pada bulan Agustus di kantor imigrasi kotapraja Thingyunkyun.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co