GenPI.co - Kepala NATO pada Senin (23/10) melontarkan peringatan ke Rusia agar tak meningkatkan konflik di Ukraina dengan klaim palsu mengenai apa yang disebut bom kotor.
Pernyataan Jens Stoltenberg menyusul tuduhan berulang-ulang Moskow bahwa Ukraina dapat menggunakan senjata semacam itu.
Hal tersebut memicu kekhawatiran bahwa Rusia dapat menggunakan klaim itu dan menyalahkan Kiev.
Stoltenberg mengatakan dia telah berbicara dengan kepala Pentagon Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.
Pertemuan tersebut untuk membahas tentang klaim palsu Rusia bahwa Ukraina sedang bersiap untuk menggunakan bom kotor di wilayahnya sendiri.
"Sekutu NATO menolak tuduhan ini. Rusia tidak boleh menggunakannya sebagai dalih untuk eskalasi. Kami tetap teguh dalam dukungan kami untuk Ukraina," tulisnya di Twitter.
Moskow telah menuduh bahwa Ukraina hampir mengembangkan bom kotor, dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov bersikeras bahwa ancaman itu nyata.
"Ini bukan informasi kosong ... ada kecurigaan serius bahwa hal-hal seperti itu mungkin direncanakan", kata Lavrov.
Dia menambahkan bahwa Rusia sangat tertarik untuk mencegah provokasi yang mengerikan seperti itu.
Namun juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Washington khawatir bahwa klaim Rusia bisa menjadi kedok.
“Kami telah melihat pola dalam konflik ini dan menjelang perang di mana Rusia terlibat dalam pencitraan–Rusia menuduh Ukraina, Rusia menuduh negara lain atas apa yang mereka rencanakan. Itu adalah perhatian kami," kata Price.
Kepala tentara Rusia Valery Gerasimov mengulangi klaim Moskow dalam panggilan telepon dengan rekannya dari AS pada hari Senin, kata kementerian pertahanan.
Panggilan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian percakapan antara pejabat pertahanan Rusia dan anggota NATO.
Di kesempatan itu Moskow mengatakan, tanpa memberikan bukti, bahwa Kyiv berencana untuk menyebarkan bom kotor.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News