GenPI.co - Telepon pribadi mantan Perdana Menteri Inggris Liz Truss diretas oleh tersangka agen yang bekerja untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Daily Mail melaporkan pada Sabtu (29/10), peretasan itu terjadi ketika Truss masih menjabat sebagai menteri luar negeri.
Laporan itu menyebut, peretasan itu membuat agen-agen Vladimir Putin memperoleh akses ke detail rahasia negosiasi dengan sekutu internasional.
Pesan pribadi yang dipertukarkan dengan teman dekat Truss Kwasi Kwarteng, yang kemudian menjadi menteri keuangan, juga berhasil disadap.
Pesan itu diyakini termasuk diskusi dengan menteri luar negeri senior internasional tentang perang di Ukraina, termasuk perincian tentang pengiriman senjata.
Daily Mail yang tidak menyebut sumber laporannya mengeklaim bahwa pesan Liz Truss yang berhasil dicuri hingga 1 tahun ke belakang.
Seorang juru bicara pemerintah Inggris menolak mengomentari "pengaturan keamanan individu".
"Pemerintah memiliki sistem yang kuat untuk melindungi dari ancaman dunia maya. Itu termasuk pengarahan keamanan reguler untuk para Menteri, dan saran untuk melindungi data pribadi mereka dan mengurangi ancaman dunia maya," tambah juru bicara itu.
Daily Mail menyebut, peretasan itu ditemukan selama kampanye kepemimpinan Partai Konservatif yang berbuntut pada Truss menjadi perdana menteri.
Truss meninggalkan jabatannya minggu lalu sebagai perdana menteri dan digantikan oleh Rishi Sunak.
Daily Mail mengatakan pesan yang jatuh ke tangan asing termasuk kritik terhadap Johnson yang dibuat oleh Truss dan Kwarteng yang mengarah pada potensi risiko pemerasan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News