GenPI.co - Ribuan warga Wuhan berkumpul di pusat kota pada Sabtu (31/12) malam untuk menyongsong tahun baru 2023.
Semua berharap tahun baru lebih baik setelah masa sulit 2022 yang dipenuhi penguncian dan ancaman meledaknya wabah pada Desember.
Melansir Reuters banyak yang terlihat melepaskan balon ke langit ketika jam berdentang tengah malam sesuai kebiasaan di China ketika momen pergantian tahun.
Seorang siswa menengah Wuhan bermarga Wang mengungkapkan rsa gembiranya bisa merayakan tahun baru.
"Pada tahun lalu, saya merasa Covid-19 sangat serius dan beberapa anggota keluarga saya dirawat di rumah sakit," katanya.
Beberapa orang terlihat dengan pakaian mewah dan hampir semua orang yang hadir mengenakan masker lantaran ancaman wabah meski pembatasan telah dicabut.
Perusahaan data Airfinity yang berbasis di Inggris memperkirakan sebagian besar populasi China terinfeksi sejak pencabutan pembatasan.
Airfinity memperkirakan jumlah kematian di China akibat Covid-19 saat ini mencapai sekitar 9.000 per hari.
"Saya khawatir," kata seorang wanita bermarga Jin, mengacu pada kemungkinan terinfeksi ulang Covid-19.
Dia mengaku agak ragu turun ke jalan dan merayakan tahun baru tapi tetap melakukan karena melihat orang di sekitarnya keluar rumah.
Kerumunan yang sangat padat terlihat di depan menara jam tua di Rumah Bea Cukai Hankou Wuhan.
Mereka dijaga oleh sejumlah besar petugas polisi, SWAT, personel berpakaian preman tak dikenal, dan petugas keamanan lainnya.
Pada akhir November, ratusan orang ikut serta dalam demonstrasi penguncian di jalan-jalan kota di seluruh negeri termasuk Wuhan.
Setelah protes tersebut, China meninggalkan kebijakan pembatasan ketat nol-Covid yang ketat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News