Kremlin Diserang Ukraina, Eks Presiden Rusia Minta Zelenskyy Dibunuh

05 Mei 2023 16:20

GenPI.co - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev ingin Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dibunuh setelah Kremlin mendapatkan serangan.

Seperti diketahui, Istana Kepresidenan Rusia di Kremlin mendapatkan serangan dari pesawat nirawak (drone) pada Rabu (3/5) waktu setempat.

Menanggapi hal tersebut, Medvedev mendesak pihaknya untuk Zelenskyy disingkirkan atau 'physical removal', yang artinya sama saja dengan dibunuh.

BACA JUGA:  Seorang Warga Rusia Hilang Terseret Ombak di Pantai Saba Gianyar

Medvedev mengatakan bahwa Ukraina tidak perlu menandatangani surat pernyataan menyerah bila ingin menyelamatkan Zelenskyy.

"(Ukraina) bahkan tak harus menandatangani surat pernyataan menyerah tanpa syarat. (Adolf) Hitler, seperti yang kalian tahu, juga tidak menandatanganinya," kata Medvedev dikutip dari Anadolu, Jumat (5/5).

BACA JUGA:  3 WNA Rusia di Bali Tepergok Berpose Tak Pantas di Pura Pengubengan

Sebelumnya, pihak Rusia mengklaim telah berhasil menggagalkan serangan drone itu yang diklaim berupaya membunuh Presiden Vladimir Putin.

Pihak Kremlin menuding Ukraina sebagai dalang di balik serangan itu terlepas dari bantahan Kyiv.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Perang Rusia vs Ukraina: Rekor Laba

"Kami memandang tindakan ini sebagai serangan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan yang menargetkan Presiden, dilakukan menjelang Hari Kemenangan dan Parade 9 Mei saat tamu-tamu asing akan hadir," tegas Medvedev.

Dalam pernyataan tersebut, dikatakan bahwa Putin tidak terluka akibat dugaan penyerangan itu.

Di sisi lain, tersiar kabar bahwa Rusia berhak mengambil tindakan pembalasan di mana dan kapan pun ketika waktunya tepat.

Sementara itu, Zelenskyy dan pejabat-pejabat Ukraina lainnya telah membantah keterlibatan Kiev dalam serangan pesawat nirawak itu.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co