GenPI.co - Pasukan Turki menghadapi perlawanan sengit dari pejuang Suriah Kurdi. Akibat serangan tersebut diperkirakan jumlah warga yang terpaksa mengungsi mencapai 100 ribu orang untuk menghindari pertempuran antara Turki dengan pasukan pemberontak Kurdi.
Sementara itu, Washington mengatakan pasukannya juga mendapat kecaman dari sekutu NATO Turki. Tidak ada pasukan AS yang terluka dalam ledakan hari Jumat di pos kecil AS, dan serangan artileri menandai pertama kalinya pangkalan koalisi berada di garis tembak sejak serangan Turki dimulai.
BACA JUGA:
China Kembangkan Helikopter Tempur Mirip Piring Terbang
Sedikitnya 11 Orang Tewas dalam Serangan Turki Terhadap Suriah
Pejabat AS mengatakan bahwa Amerika telah mengosongkan pos di sebuah bukit di luar kota Kobane, dan menambahkan bahwa pangkalan besar di kota itu tidak terpengaruh oleh penembakan. Para pejabat berbicara secara anonim karena mereka sedang membahas operasi militer yang sedang berlangsung.
Pihak Turki mengatakan, AS tidak menjadi target dan pasukannya membalas tembakan dari pejuang Kurdi sekitar setengah mil dari pos terdepan AS.
Kapten Angkatan Laut AS Brook DeWalt, juru bicara Pentagon, mengatakan tembakan itu terjadi beberapa ratus meter dari daerah tempat pasukan AS berada.
Serangan artileri yang begitu dekat dengan pasukan Amerika menunjukkan sifat konflik yang tidak dapat diprediksi beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump membersihkan jalan bagi invasi udara dan darat Turki
“Pasukan AS telah ditarik dari daerah itu dan ingin memberhentikan pertempuran yang tanpa akhir,” ujar Brook DeWalt.
Keputusan itu menuai kecaman bahwa hal ini membahayakan stabilitas regional dan mempertaruhkan nyawa sekutu-sekutu Kurdi Suriah yang menjatuhkan kelompok ISIS di Suriah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News