Pakar Hubungan Internasional: China Tidak Tertarik dengan Joe Biden atau Donald Trump

31 Januari 2024 22:30

GenPI.co - Ketika kampanye presiden AS makin dekat dengan pertarungan ulang Donald Trump dengan Joe Biden, China menunjukkan tidak ada ketertarikan.

Dilansir AP News, ada kekhawatiran mengenai kampanye itu sendiri, di mana para kandidat cenderung akan berbicara keras terhadap China.

Hal ini dapat mengancam perbaikan rapuh dalam hubungan AS-China yang terlihat dalam beberapa bulan terakhir.

BACA JUGA:  Tak Terima Ada Produk Tas Tiruan, Uniqlo Gugat Raksasa Mode China

Lalu ada hasil pemungutan suara bulan November. Tidak ada kandidat yang menarik perhatian Beijing.

Meskipun Biden mencari bidang kerja sama dengan China, Beijing prihatin dengan upayanya menyatukan sekutu di Indo-Pasifik dalam koalisi melawan China.

BACA JUGA:  China Melarang Penggunaan iPhone di Seluruh Lembaga Pemerintah

Mereka juga merasa gugup dengan pendekatannya terhadap Taiwan setelah ia berulang kali mengatakan bahwa ia akan meminta pasukan AS untuk mempertahankan Taiwan jika terjadi konflik dengan China.

Trump, dengan pendekatan isolasionisnya terhadap kebijakan luar negeri, mungkin lebih ragu untuk membela Taiwan.

BACA JUGA:  China Memperingatkan Amerika Serikat untuk Tidak Mendukung Kemerdekaan Taiwan

Namun tidak ada yang bisa dikesampingkan mengingat ketidakpastian dan retorika kerasnya terhadap China, yang ia salahkan sebagai penyebab wabah covid-19 yang mengganggu akhir masa jabatannya.

Dia juga bisa memperdalam perang dagang yang belum mereda sejak masa kepresidenannya.

“Bagi China, siapa pun yang memenangkan pemilihan presiden AS, mereka akan menjadi dua 'mangkuk racun',” kata Zhao Minghao, profesor hubungan internasional di Universitas Fudan di Shanghai.

Bahkan dengan sedikit perbaikan dalam hubungan, ketegangan masih tetap tinggi, khususnya mengenai Taiwan.

Pertanyaan mengenai siapa yang menduduki Gedung Putih dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat besar tidak hanya bagi hubungan AS-China namun juga bagi perdamaian di kawasan Asia-Pasifik.

Pandangan Zhao juga diamini oleh sejumlah analis di kedua negara, yang berpendapat bahwa Beijing mungkin menganggap Biden lebih baik karena keteguhannya dalam menghadapi ketidakpastian Trump.

Namun, juga menunjukkan bahwa Pemerintah China merasa tersiksa atas keberhasilan Biden dalam membangun kemitraan untuk melawan China.

“Tidak peduli siapa yang menjabat, hal ini tidak akan mengubah arah keseluruhan persaingan strategis Amerika dengan China,” kata Sun Chenghao, peneliti di Pusat Keamanan dan Strategi Internasional di Universitas Tsinghua.

“China tidak mempunyai preferensi apa pun mengenai siapa yang akan memenangkan pemilihan presiden karena China telah berpengalaman menangani salah satu dari mereka selama empat tahun.” (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co