AS dan Jepang Upayakan Resolusi PBB Melarang Senjata Nuklir di Luar Angkasa

22 Maret 2024 12:40

GenPI.co - Amerika Serikat dan Jepang mensponsori resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan semua negara untuk tidak mengerahkan atau mengembangkan senjata nuklir di luar angkasa, duta besar AS mengumumkan pada Senin.

Dilansir AP News, Linda Thomas-Greenfield mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB bahwa penempatan senjata nuklir apa pun ke orbit bumi merupakan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, berbahaya, dan tidak dapat diterima.

Pengumuman bahwa AS dan Jepang telah mengedarkan resolusi tersebut menyusul konfirmasi Gedung Putih bulan lalu bahwa Rusia telah memperoleh kemampuan senjata anti-satelit yang “mengganggu”, meskipun senjata tersebut belum beroperasi.

BACA JUGA:  AS Tidak Setuju Pengadilan Tinggi PBB Mendesak Israel Menarik Diri dari Palestina

Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian menyatakan bahwa Moskow tidak berniat mengerahkan senjata nuklir di luar angkasa, mengeklaim bahwa negara tersebut hanya mengembangkan kemampuan luar angkasa yang serupa dengan yang dimiliki AS.

Perjanjian Luar Angkasa yang diratifikasi oleh sekitar 114 negara termasuk Amerika Serikat dan Rusia melarang penempatan “senjata nuklir atau jenis senjata pemusnah massal lainnya” di orbit atau penempatan “senjata di luar angkasa dengan cara lain apa pun.”

BACA JUGA:  Kunjungi Rusia, Kepala Pengawas PBB Bahas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina

Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa, yang memimpin pertemuan dewan tersebut, mengatakan bahwa bahkan selama “lingkungan konfrontatif” Perang Dingin, kedua negara sepakat untuk memastikan bahwa ruang angkasa tetap damai.

Larangan penempatan senjata pemusnah massal ke orbit harus ditegakkan saat ini, katanya.

BACA JUGA:  Amerika Serikat Memelopori Resolusi Pertama PBB Soal Kecerdasan Buatan

Thomas-Greenfield mengatakan semua pihak dalam perjanjian tersebut harus berkomitmen terhadap larangan senjata nuklir dan senjata destruktif lainnya, “dan kita harus mendesak semua negara anggota yang belum menjadi pihak untuk menyetujuinya tanpa penundaan.”

Dia mengatakan Amerika Serikat berharap dapat terlibat dengan anggota lain dari 15 negara Dewan Keamanan “untuk membentuk konsensus seputar naskah ini.”

Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky mengatakan kesan awal Moskow adalah bahwa resolusi yang diusulkan adalah “satu lagi aksi propaganda Washington,” “sangat dipolitisasi” dan “tidak sesuai dengan kenyataan.” (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co