GenPI.co - Prancis akan segera dapat mengirimkan 78 howitzer Caesar ke Ukraina dan akan meningkatkan pasokan peluru untuk memenuhi kebutuhan mendesak Kyiv akan amunisi guna melawan invasi skala penuh Rusia, kata menteri pertahanan pada Selasa.
Menteri Pertahanan Sebastien Lecornu mengatakan pada konferensi pers bahwa kesepakatan telah dicapai antara Prancis, Ukraina, dan Denmark untuk membiayai howitzer self-propelled 155 mm Caesar, yang akan memungkinkan Prancis untuk “mengirimkannya dengan cepat”.
Dilansir AP News, Prancis juga telah menetapkan target untuk mengirimkan 80.000 peluru untuk senjata 155 mm ke Ukraina tahun ini, naik dari 30.000 yang dikirimkan sejak awal perang pada 24 Februari 2022, katanya.
Selain itu, kata Lecornu, Prancis berpartisipasi dalam upaya mengidentifikasi ketersediaan stok mesiu dan amunisi yang dapat dibeli dari negara-negara di luar Uni Eropa, sebuah rencana yang diprakarsai oleh Republik Ceko untuk lebih mendukung Kyiv.
Berdasarkan rencana tersebut, Ceko berupaya memperoleh 800.000 peluru artileri untuk Ukraina.
Para pemimpin Ceko sebelumnya mengatakan peluru pertama harus dikirim ke Ukraina paling lambat bulan Juni. Setidaknya 18 negara telah bergabung dalam inisiatif ini, menurut para pejabat di Praha.
Awal bulan ini, Jerman, Prancis, dan Polandia berjanji untuk membeli lebih banyak senjata untuk Kyiv dan meningkatkan produksi peralatan militer.
Mereka bahwa Ukraina dapat mengandalkan trio kekuatan Eropa dalam upaya mengatasi kekurangan sumber daya militer.
Lecornu berpendapat bahwa negara-negara Eropa harus mengurangi ketergantungan mereka pada AS untuk menjamin keamanan benua tersebut.
Dia memperkirakan isu ini akan menjadi topik kampanye sebelum pemilihan Parlemen Eropa pada bulan Juni.
“Kami tahu bahwa bagian dari agenda keamanan Eropa mulai sekarang harus menjadi tanggung jawab Eropa. Itu adalah kebutuhan mutlak.”
“Bagi saya… tidak benar jika pembayar pajak AS harus membayar begitu banyak demi keamanan Eropa,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News