Pejabat Twitter: Mulai 22 November, Iklan Politik Disetop

31 Oktober 2019 17:04

GenPI.co - Twitter memutuskan untuk berhenti memuat iklan politik di dalam platformnya.Keputusan tersebut diumumkan oleh Kepala eksekutif Twitter, Jack Dorsey, dalam akun Twitter-nya @jack, pada Rabu (30/10).

“Kami telah membuat keputusan untuk menghentikan semua iklan politik di Twitter secara global. Kami percaya jangkauan pesan politik harus diperoleh, bukan dibeli. Mengapa? Ada beberapa alasan dibaliknya...” tulis Dorsey dalam cuitannya.

BACA JUGA: WhatsApp akan Tuntut Perusahaan Israel yang Meretas Pelanggannya

Dorsey menjelaskan bahwa periklanan internet lewat platform Twitter membawa risiko signifikan bagi politik. Menurutnya, periklanan tersebut bisa dimanfaatkan untuk memengaruhi suara dalam politik dan memengaruhi kehidupan orang-orang di dunia.

“Pesan politik didapat saat orang memutuskan untuk mengikuti akun atau me-retweet. Sejumlah pihak membayar untuk membuat atau menghilangkan iklan, memaksa pesan politik yang sangat dioptimalkan dan ditargetkan pada orang. Kami percaya keputusan ini tidak boleh dikompromikan oleh uang,” lanjut Dorsey.

BACA JUGA: Yuhuuu, Video Blackpink yang Ini Tembus 700 Juta View

Dorsey mengumumkan bahwa kebijakan baru itu rencananya akan diberlakukan mulai 22 November 2019. Sejak saat itu, Twitter akan melarang iklan terkait politik dan juga dari para politisi yang akan bertrung di pemilihan.

“Kami akan menjelaskan kebijakan final sebelum 15 November, termasuk beberapa pengecualian. Misalnya, iklan yang mendukung pendaftaran pemilih masih akan diizinkan,” tulis Dorsey.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co