Timur Tengah Memanas, Jepang Kirim Kapal Destroyer Takanami

02 Februari 2020 14:26

GenPI.co - Sebuah kapal perusak milik Jepang diberangkatkan dari markas angkatan laut Yokosuka menuju Teluk Oman.

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga lalu lintas pengiriman minyak lewat laut, di tengah ketegangan yang terjadi di kawasan Timur Tengah.

BACA JUGA: Indonesia Bikin Jantungan Australia, Sukhoi-35 Rusia vs F-35 AS

"Ribuan kapal Jepang mengarungi perairan itu setiap tahun, termasuk kapal-kapal besar yang mengangkut 9/10 pasokan minyak kami. Dan itu adalah garis hidup Jepang," ungkap Perdana Menteri Shinzo Abe kepada kru kapal.

BACA JUGA: 6 Tanda Doi Jatuh Hati Padamu, Nomor 2 Bikin Jantung Copot

Upacara pelepasan kapal yang dilakukan di pangkalan laut Yokosuka, tidak jauh dari ibu kota Tokyo.

Dalam upacara tersebut dihadiri oleh 500 anggota keluarga dan perwakilan dari Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, dan Timur Tengah.

BACA JUGA: 4 Zodiak Ini Penuh Keberuntungan di Bulan Februari

Sebelumnya, pemerintahan Abe menyebut bahwa pihaknya telah siap mengirimkan pasukan untuk melindungi kapal-kapal yang berada dalam bahaya.

Keputusan tersebut memang dianggap sebagai kontroversi, karena konstitusi Jepang yang menolak perang melarang penggunaan kekuatan militer dalam perselisihan internasional.

BACA JUGA: Nasib Honorer K2 Ada di Depan Mata, yang Tak Punya SPTJM Wassalam

Kendati demikian, kapal perusak Takanami, yang akan dibantu dua pesawat patroli maritim, tidak akan bergabung dengan pasukan angkatan laut yang dipimpin oleh AS dan sekutu, maupun koalisi pasukan lainnya di kawasan itu.

BACA JUGA: Rusia Gempur Idlib Suriah, Turki Ancam Kirim Kekuatan Militer

Takanami dengan 200 kru di dalamnya, serta dua pesawat tambahan akan berpatroli di wilayah utara Laut Arab dan Teluk Aden, tetapi tidak akan memasuki Selat Hormuz yang merupakan titik strategis antara Iran dan semenanjung Arab.

BACA JUGA: China Amsyong Kena Virus Corona, Amerika Serikat Malah Gembira

Kapal perusak Jepang itu akan berbagi area dengan sejumlah kapal perang milik negara-negara lain, seperti AS, Prancis, dan Inggris.

"Kapal dagang Jepang diserang pada Juni lalu, dan bangsa-bangsa lain telah meningkatkan pengawasan, maka Jepang juga bertindak untuk mengumpulkan informasi intelijen di sana," jelas komandan misi, Kapten Yosuke Inaba, sebelum berangkat.

BACA JUGA: Nekat Pulang, Ini Cerita Mencekam Mahasiswi Indonesia di China

Pemerintah Jepang memilih beroperasi secara independen dalam mengarahkan diri di tengah perselisihan kawasan tersebut.

Sebab Jepang ingin menjaga hubungan baik dengan Iran dan negara lainnya di Timur Tengah.

Hal itu ditandai dengan kunjungan Abe ke kawasan tersebut pada Januari lalu untuk menyampaikan penjelasan singkat kepada pemerintah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Oman.

Ketegangan di Timur Tengah meningkat semenjak muncul friksi antara Iran dan AS.

AS juga menyalahkan Iran atas berbagai serangan terhadap kapal-kapal dagang internasional, termasuk sebuah kapal tanker milik Jepang, Kokuka Courageous. Namun Iran membantah tuduhan itu.(Reuters)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co