Virus Corona Buatan Lab atau Alami? Ini Jawaban Profesor China

28 April 2020 21:30

GenPI.co - China terus membantah jika Virus Corona dibuat di Institut Virologi Wuhan. Dilansir dari reuters, kepala institut menganggap bahwa klaim itu tidak memiliki dasar.

Meski begitu, pihaknya belum nemukan jawaban konklusif asal-muasal penyakit itu.

Para ahli teori konspirasi mengklaim SARS-CoV-2, yang telah  bertanggung jawab atas lebih dari 200.000 kematian di seluruh dunia, disintesis oleh Institut Virologi Wuhan (WIV).  

Teori ini seolah mendapat legitimasi ketika Presiden AS Donald Trump mengatakan pada 15 April silam bahwa pemerintahannya sedang menyelidiki apakah itu berasal dari lab Wuhan

Padahal, konsensus ilmiah telah menyatakan bahwa virus corona berevolusi secara alami.

BACA JUGA: Cegah Corona, Face shield Lebih Ampuh Ketimbang Masker

Yuan Zhiming, profesor di WIV dan direktur National Biosafety Laboratory, mengatakan semua klaim tersebut dan bertentangan dengan semua bukti yang tersedia.

"WIV tidak memiliki niat dan kemampuan untuk merancang dan membangun virus corona baru," katanya kepada Reuters.

Ia menambahkan, tidak ada informasi dalam genom SARS-CoV-2 yang mengindikasikan itu buatan manusia.

Beberapa teori konspirasi muncul juga dipicu oleh makalah ilmiah yang dipublikasi di Indian Institute of Technology.

Makalah itu mengklaim  bahwa protein dalam coronavirus berbagi "kesamaan luar biasa" dengan yang dimiliki HIV.

Namun, sebagian besar ilmuwan sekarang mengatakan SARS-CoV-2 berasal dari satwa liar, dengan kelelawar dan trenggiling diidentifikasi sebagai spesies inang yang mungkin.

"Lebih dari 70 persen penyakit menular yang muncul berasal dari hewan, terutama hewan liar," kata Yuan lagi.

BACA JUGA: Peneliti di AS Beberkan Kelemahan Virus Corona

Profesor itu juga mengutip sebuah makalah oleh para ilmuwan Inggris dan Jerman yang diterbitkan bulan ini.

Makalah itu menunjukkan bahwa varian SARS-CoV-2 yang beredar di Amerika Serikat adalah versi yang lebih "primitif" dari yang ada di Cina. Mungkin saja viru itu muncul pertama kali di sana.

"Menelusuri asal virus adalah pertanyaan ilmiah yang sangat menantang dengan ketidakpastian yang kuat," kataYuan.

Ia juga mengatakan bahwa lembaganya berkomitmen untuk transparansi dan akan membagikan semua data yang tersedia tentang coronavirus secara tepat waktu.

"Saya berharap semua orang akan mengesampingkan prasangka dan bias mereka untuk memberikan lingkungan yang rasional untuk penelitian tentang melacak asal-usul virus," imbuhnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co