Ahli Medis China Mengakui Wuhan Tidak Jujur Tentang Virus Corona

19 Mei 2020 06:30

GenPI.co - Pada awal kemunculan virus corona, pemerintah Wuhan ternyata tidak jujur. Hal ini diungkap oleh seorang penasihat medis terkemuka China, sekaligus ketua tim ahli medis yang ditunjuk Komisi Kesehatan Nasional (NHC), Dr Zhong Nanshan. 

BACA JUGA: Para Selir Kim Jong Un Memang Benar-benar Pilihan Top!

Penunjukan tersebut tak lain untuk menyelidiki kemunculan Covid-19 di masa awal penyebaran. Dikutip dari CNN, Zhong mengatakan pihak berwenang Kota Wuhan, Provinsi Hubei, tidak mengungkap rincian secara detail terkait keberadaan virus tersebut. 

Pada 18 Januari, Zhong bersama timnya mengunjungi Wuhan untuk memulai penyelidikan terkait virus yang saat itu masih misterius tersebut. 

Namun, sebelum keberangkatannya, Zhong mengaku mendapatkan kabar bahwa situasi di sana sangat buruk dari yang dilaporkan.

BACA JUGA: China Akhirnya Mengaku Melakukan Pemusnahan Sampel Virus Corona

Saat itu pihak berwenang Wuhan melaporkan kasus covid-19 hanya berjumlah 41 pasien selama lebih dari 10 hari berturut-turut. Padahal, penularan kasus yang sama telah terdeteksi dan meluas ke luar China.

Setelah dua hari dari kunjungannya ke Wuhan, Zhong mendapatkan laporan kasus corona mencapai 198 pasien dengan rincian 13 diantaranya meninggal dan 13 petugas medis tertular. 

Hal ini membuat Zhong menganjurkan pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan untuk mencegah penyebaran virus tersebut. 

BACA JUGA: Waspada! Ternyata 4 Zodiak Ini Paling Sering Ganti Pacar

Kemudian pemerintah China mengisolasi Wuhan dan menutup akses keluar masuk kota.

Kepada publik Zhong buka suara bahwa virus tersebut bisa menular antar manusia. Namun, pihak berwenang Wuhan mengaku penyebaran wabah corona "bisa dicegah dan dikendalikan".

Pada 27 Januari, Wali Kota Wuhan Zhou Xianwang mengaku pemerintahnya tidak mengungkap informasi awal terkait penyebaran virus corona kepada publik.

Zhou juga mengatakan bahwa pemerintah daerah, dapat mengungkapkan informasi tersebut setelah diberikan wewenang oleh pemerintah pusat.

Akibat dinilai tidak transparan dan mendapatkan kritik publik yang meluas, bulan Februari pemerintah China memecat beberapa pejabat senior. Salah satunya adalah Ketua Partai Komunis China di Wuhan dan Provinsi Hubei.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co