GenPI.co - Upaya untuk menekan penyebaran virus corona (covid-19) masih membutuhkan waktu yang lama.
Kepala Peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Soumya Swaminathan mengatakan, waktu yang diperlukan guna membasmi corona bisa berlangsung lima tahun ke depan.
BACA JUGA: Ivanova Sudah Punya Bibir Besar Banget, Tetapi Belum Puas
“Saya ingin mengatakan bahwa dalam 4-5 tahun kita baru bisa mengendalikan virus ini,” ujar Swaminathan sebagaimana dilansir CNBC, Selasa (19/5).
Dia menambahkan, saat ini vaksin merupakan cara terbaik untuk membasmi virus corona.
Meskipun demikian, dia juga menyoroti vaksin yang saat ini sedang dikembangkan.
Di antaranya adalah tentang keamanan, produksi, dan pendistribusian kepada masyarakat.
BACA JUGA: Matahari Masuk Fase Lockdown, Bencana Besar Bisa Terjadi
Menurut Swaminathan, ada dua faktor paling penting perihal upaya menemukan vaksin virus corona, yakni efektivitas dan kemampuan untuk melawan.
Sementara itu, Kepala Program Kesehatan Darurat WHO Mike Ryan mengatakan bahwa tidak ada orang yang bisa memprediksi kapan corona akan hilang.
Menurut Ryan, virus corona merupakan hal baru yang baru kali pertama muncul di tengah penduduk dunia.
“Oleh karena itu, sangat sulit untuk memprediksi kapan kita bisa memusnahkannya,” ujar Ryan sebagaimana dilansir Daily Mail, Senin (18/5).
Dia juga menyoroti kebijakan beberapa negara yang memutuskan melonggarkan lockdown.
Ryan juga menyamakan virus corona dengan human immunodeficiency virus (HIV).
“Virus corona merupakan virus endemic lain di komunitas kita. Virus ini mungkin tidak akan hilang. HIV juga tidak hilang,” ujar Ryan.
Menurut Ryan, cara paling baik adalah menemukan metode yang tepat untuk membentengi diri dari serangan corona.
Ryan menjelaskan, virus corona bisa dibasmi jika virus ditemukan dan didistribusikan kepada semua pihak yang membutuhkan.
BACA JUGA: Virus Corona: Mantan Direktur WHO Punya Kabar Gembira
“Kita harus memastikan vaksin itu tersedia untuk semua orang,” sambung Ryan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News