Jika Amerika dan Tiongkok Perang di Laut China, Indonesia Ikut...

28 Juni 2020 03:19

GenPI.co - Tak bisa dipungkiri, konflik di Laut China Selatan (LCS) membuat Indonesia berada di antara 2 negara raksasa dunia. Jika perang terjadi, maka diprediksi akan menyeret banyak negara yang memiliki kepentingan terhadap keberadaan geostrategis di perairan tersebut.

BACA JUGA: Takdir Kaya Raya, 4 Zodiak Selalu Beruntung Banjir Rezeki

Indonesia merupakan negara yang memiliki posisi sangat strategis di LCS atau di perairan Natuna Utara. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekuatan sumber daya alam (SDA) yang dibutuhkan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Selama ini, ada sejumlah negara yang memiliki kepentingan di LCS, seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Tiongkok itu sendiri. 

Namun, pecahnya konflik di LCS, akan menyeret AS sebagai negara yang juga memiliki kepentingan di perairan LCS.

BACA JUGA: Tak Percaya, 3 Zodiak Ini Takdirnya Menjadi Bos

Sementara itu, Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Madya TNI Aan Kurnia menegaskan Indonesia akan mengalami dampak langsung jika perang pecah di Laut China Selatan. 

Hal tersebut terungkap dalam diskusi virtual yang digelar DPP GMNI bertajuk Bung Karno dan Geopolitik Asia Pasifik: Menakar Dinamika Laut China Selatan, Jumat (26/6).

"Apabila perang pecah di Laut China Selatan, maka Indonesia berpotensi mengalami dampak langsung yaitu terjadinya kerusakan dan kehancuran di Natuna akibat salah sasaran, eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam menjadi terhenti," jelas Laksamana Madya TNI Aan Kurnia.

Natuna berpotensi terlokalisir, dan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat setempat. 

BACA JUGA: Akhir Juni, 4 Zodiak Banjir Rezeki dan Beruntung Dalam Cinta 

Berikutnya, Indonesia bisa terlibat dalam perang, termasuk kemungkinan adanya krisis ekonomi. 

"Indonesia harus selalu menggelar operasi paduan bersama yakni TNI, Bakamla, kapal-kapal KKP. Jadi di sana simbol-simbol negara harus selalu hadir. Kehadiran di laut secara terus menerus menunjukkan intensitas langsung atau tidak langsung," tegasnya.

Indonesia juga harus mampu membina hubungan baik dengan para pihak yang berkonflik. 

"Kita harus merapatkan barisan dan sama-sama dengan negara yang ada klaim dengan China, sama-sama diplomasi untuk hadapi China. Konsep regional penanganan konflik Laut China Selatan juga penting," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co