Amerika Hadapi Kekuatan Militer Tiongkok di Laut China Selatan

05 Juli 2020 03:30

GenPI.co - Departemen Pertahanan Amerika Serikat melontarkan kritik atas latihan militer yang dilakukan oleh Tiongkok di Laut China Selatan. Namun, kritik tersebut ditolak oleh China dan menyalahkan Washington atas peningkatan ketegangan di wilayah tersebut. 

BACA JUGA: Ngeri! Internal Polri Bak Api Dalam Sekam...

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao menegaskan, China berhak menggelar latihan militer di wilayah Laut China Selatan. Hal ini disebabkan, area tempat latihan masuk dalam wilayah kedaulatan China. 

Selain itu, Negeri Panda ini juga beralasan bahwa negara-negara nonregional tertentu, yang melakukan latihan militer di Laut China Selatan, justru memberikan dampak pada stabilitas di kawasan.

BACA JUGA: PNS Bakal Digantikan PPPK, Honorer K2 Menjerit Ini...

Namun, Zhao tidak menyebutkan nama negara bagian tersebut. Faktanya, Amerika Serikat telah melakukan banyak pelayaran dengan mengirimkan kapal perangnya melalui Laut China Selatan untuk menegaskan kebebasan akses ke jalur perairan internasional.

AS menuduh China membuat Laut China Selatan jadi kawasan militer dan mencoba menakut-nakuti negara-negara Asia sekitar. Selain itu, ada kemungkinan ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya yang besar. 

BACA JUGA: Angin Segar Pencairan Gaji ke-13 PNS, TNI, Polri, Ini Rinciannya

Laut China Selatan 90 persen secara potensial kaya energi. Hal ini juga diakui oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam bahwa bagian-bagian dari perairan itu, setiap tahun menjadi lalu lintas perdagangan senilai sekitar USD 3 triliun (setara dengan Rp 45 kuadriliun).

Pekan lalu, China telah mengumumkan pihaknya menjadwal lima hari latihan mulai 1 Juli dekat kepulauan Paracel, yang diklaim oleh Vietnam maupun China. 

"Latihan militer merupakan rangkaian panjang terbaru dari tindakan PRC untuk menyatakan pengakuan tidak sah atas wilayah laut dan merugikan para jirannya di Asia Tenggara di Laut China Selatan," kata Pentagon.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co