GenPI.co - Amerika seperti dijauhi Dewi Fortuna. Kian hari negaranya makin menderita. Pekan kemarin, kasus baru harian COVID-19 di Amerika Serikat (AS) mencapai lebih dari 50 ribu kasus selama tiga hari berturut.
Reuters juga melaporkan penyebaran virus corona terus meningkat di 37 dari 50 negara bagian Amerika dalam dua pekan terakhir.
Amerika memang patut khawatir. Awal Juni, rata-rata kasus baru harian COVID-19 baru mencapai 22 ribu per hari.
Namun, satu bulan berselang, hotspot baru virus corona mulai ditemukan dan menyebar dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.
BACA JUGA: Shio Paling Beruntung Sedunia, Segalanya Mudah di Hari Senin
Di akhir Juni, rata-rata kasus baru harian di AS melonjak menjadi 42 ribu kasus. Dan di awal Juli, angkanya sudah lebih 50 ribu kasus per hari.
Ramalan Presiden Amerika Serikat Donald Trump patah. Prediksinya soal ada keajaiban saat cuaca mulai lebih hangat tak terjadi.
BACA JUGA: Ramalan Cinta Mingguan, Zodiaknya Ada yang Senyum Terus
Vrus tetap ada. Malahan sebarannya makin menggila. Dilansir dari laman TIME pekan ini, kondisi membaik di New York, New Jersey dan sebagian wilayah Northeast--dibarengi dengan kondisi memburuk di negara bagian lain sehingga angka kasus di AS mencapai 6 kasus per 100.000 penduduk.
BACA JUGA: Setia dan Baik Hati, Zodiaknya Bikin Dunia Porak-Poranda
Sementara itu, Anthony Stephen Fauci, kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS mengatakan bahwa rekor peningkatan kasus bisa harus dicegah.
“Kita tidak bisa hanya fokus pada daerah-daerah yang mengalami lonjakan. Itu membuat seluruh negara dalam bahaya,” kata Fauci.
Di dunia, total kasus Covid-19 mencapai 10,7 juta dalam data Worldometers. Amerika masih menduduki peringkat satu disusul Brasil, Rusia, India, Inggris, Spanyol, Peru, Chile, Italia dan Iran. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News