3 Resimen China Babat Habis 1 Batalion India di Aksai Chin

06 Juli 2020 15:37

GenPI.co - Di tengah merebaknya pandemi Corona selama setengah tahun belakangan, masyarakat juga disajikan berita seputar ketegangan antara China dan India.

Tensi yang memanas itu terjadi di lembah sungai Galwan  pada 15 Juni lalu. Kedua tentara dari masing-masing negara terlibat pertarungan tangan kosong yang menyebabkan beberapa orang personel terluka.

BACA JUGA: AS Kocar-kacir Setelah Nekat Sergap Tentara Korut

Namun setengah abad silam, tepatnya di tahun 1962,  dua negara itu benar-benar pernah saling melontarkan peluru. 

Dilansir dari warhistoryonline.com, pertempuran tersebut terjadi lantaran India dan China sama-sama mengklaim wilayah Aksai Chin. 

Menurut India, wilayah itu merupakan bagian dari Khasmir sehingga otomatis masuk dalam kedaulatanya. China, di sisi lain, mengklaim Aksai Chin adalah bagian dari Provinsi Xinjiang.

Pertempuran antara China dan India di Aksai Chin terjadi pada 10 Oktober 1962. Begitu sengitnya pertempuran itu sehingga  memakan korban jiwa yang cukup banyak. Sebanyak 25 tentara India dan 33 tentara China tewas. 

Sepuluh hari kemudian, China menyerang Aksai Chin secara penuh. Kala itu negeri tirai bambu mengirimkan 3 resimennya dan dengan segera memukul mundur pasukan India yang hanya berkekuatan 513 orang dalam  batalion Rajput ke-2. 

Usai serangan pertama, China kembali memborbardir posisi India dengan tembakan 150 meriam serta mortir. Datang pula serangan dari belakang yang membuat pasukan India diapit dari dua sisi. 

Serangan membabi buta itu membuat batalion India kehilangan 282 tentara. Sementara yang lainnya terluka dan ditawan. India tidak bisa meminta bantuan karena komunikasi mereka telah diputus China sebelum serangan awal dimulai.

BACA JUGA: Konflik India-China, TikTok dan Puluhan Aplikasi Kena Imbas

Perang terus berlanjut hingga 3 hari kemudian, dengan serangan-serangan yang intens dari kedua sisi menggunakan senjata berat. Namun China kemudian berhasil menguasai Aksai Chin.

Perang kedua negara dijeda dengan gencatan senjata. Namun saat China hendak merangsek lagi, Amerika Serikat mengancam akan turut campur membantu pasukan India yang telah menderita kekalahan.

Zhou Enlai perdana menteri China kala itu, memerintahkan pasukan China untuk mundur ke utara.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co