Presiden Positif Covid-19, Brasil Rontok Dihantam Virus Corona 

18 Juli 2020 06:31

GenPI.co - Virus corona di Brasil makin mengerikan. Selain Presidennya terjangkiti covid-19, negara ini juga rontok tak keruan.

Sejak awal pandemi virus corona di Brasil, memang paling parah terjadi di wilayah tenggara, pesisir timur laut, dan Amazon di bagian utara.

BACA JUGAKhasiat Minum Jahe Campur Serai Ternyata Sangat Mencengangkan

Kini, kasus covid-19 mulai mengalami peningkatan di negara bagian Parana, Santa Catarina, dan Rio Grande do Sul. 

Dalam beberapa hari terakhir tiga negara bagian ini melaporkan lebih dari 100 total kematian, melonjak dari sebulan sebelumnya yang berkisar di angka puluhan.

"Tiga negara bagian ini mungkin akan melalui semua proses yang sudah lebih dulu terjadi di negara bagian lain." ujar peneliti di Oswaldo Cruz Research Foundation, Diego Xavier.

BACA JUGA: Hatinya Bak Malaikat, 5 Zodiak Ini Sensitif dan Mudah Terluka

Sementara, Presiden Jair Bolsonaro baru-baru ini menyatakan hasil pemeriksaan terbarunya masih positif terinfeksi virus corona. 

Sejak awal pandemi, Bolsonaro kerap meremehkan dan menentang aturan lockdown yang diberlakukan pemerintah negara bagian di Brasil.

Bolsonaro mengaku tidak tahan dengan rutinitas yang mengharuskannya untuk tetap tinggal di rumah. Ia juga mengaku cemas untuk mendapatkan izin keluar rumah, seperti dilansir AFP.

BACA JUGA: PNS Pakai Seragam Korpri Model Gamis, Kepala BKN Bilang...

Amburadulnya Brasil akhirnya bisa dilihat saat ini. Sebab, pemerintah melaporkan 2.014.302 infeksi virus corona, bertambah lebih dari 45 ribu kasus baru dalam 24 jam terakhir hingga Kamis (16/7). 

Data resmi yang dirilis kementerian kesehatan juga mencatat angka kematian mencapai 76.882 jiwa, bertambah 1.300 kematian dalam sehari.

Sebanyak 26 kali dalam dua bulan terakhir, Brasil telah mencatatkan lebih dari 30 ribu kasus baru dalam sehari. Bahkan sekitar 11 di antaranya mencatat lebih dari 40 ribu infeksi.

Selama hampir sebulan, rata-rata kematian akibat corona sehari lebih dari 1.000 orang.

Sejumlah ahli memperkirakan angka ini belum termasuk kasus tanpa gejala, mengingat kurangnya pengujian virus corona di Negeri Samba.

"Dua juta adalah angka simbolis karena kami tidak memiliki pengujian skala besar," ujar pakar penyakit menular dari rumah sakit Albert Einsten di Sao Paulo, Brasil, Jean Gorinchteyn kepada AFP.(AFP)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co