Amerika Hadapi China di Laut China Selatan, Indonesia Ikut...

31 Juli 2020 03:21

GenPI.co - Situasi Laut China Selatan (LCS) hingga kini kian memanas. China dengan tegas ingin berkuasa di LCS, Amerika Serikat yang didukung Jepang dan Australia akan mati-matian untuk mencegah penguasaan secara sepihak itu.

BACA JUGA: Filipina Menyerah, China Makin Berkuasa di Laut China Selatan

Ironinya, salah satu negara ASEAN, yakni Filipina terang-terangan menyerah jika harus perang melawan China untuk memperebutkan batas lautnya yang masuk dalam klaim Beijing.

Melihat makin sengitnya mesin perang di LCS, maka Pemerintah Indonesia tidak menginginkan sengketa wilayah yang terjadi di Laut China Selatan semakin tajam dan mengarah kepada konflik terbuka atau peperangan.

Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, mengatakan Indonesia tetap konsisten menghormati Konvensi Hukum Laut Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS) sebagai panduan dalam sengketa di Laut China Selatan (LCS).

BACA JUGA: Kesabarannya Tingkat Dewa, 4 Zodiak Ini Bisa Bikin Dunia Terpana

Hal tersebut diungkapkan Menlu Retno dalam taklimat Kementerian Luar Negeri, Kamis (30/7). Briefing tersebut memaparkan hasil pembahasan hubungan bilateral antara Indonesia bersama Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.

"Saya sampaikan concern Indonesia terhadap meningkatnya tensi di kawasan khususnya Asia Tenggara. ASEAN telah memiliki prinsip yang termaktub dalam deklarasi zone of peace, freedom and neutrality ASEAN," ujarnya.

"Semua negara di kawasan (Asia Tenggara) memiliki kepentingan yang sama untuk mempertahankan situasi kawasan yang damai dan stabil termasuk situasi di Laut China Selatan," tambahnya.

Menlu Retno juga menyatakan stabilitas dan perdamaian di kawasan LCS hanya dapat terpelihara jika semua negara menghormati dan mengimplementasikan semua hukum internasional.

"Saya tekankan kembali prinsip-prinsip Indonesia yang selalu konsisten, terutama terkait pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional termasuk UNCLOS 1982," tegas Menlu Retno.

LCS menjadi poin penting dalam pembahasan isu geopolitik menyusul semakin meningkatnya eskalasi dan tensi konflik di kawasan tersebut.

Negara-negara ASEAN akan tetap menjaga kedamaian dan kestabilan di kawasan Asia Tenggara.

Tak hanya itu saja, Menlu Retno juga menekankan pentingnya dialog sebagai upaya terbaik untuk menyelesaikan perbedaan. Sekaligus mengajak semua pihak untuk mengedepankan kerja sama dan kolaborasi tanpa melibatkan rivalitas yang merugikan.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengaku mengandalkan sekutu-sekutunya di Asia untuk membantu mengendalikan China yang semakin agresif di perairan Indo-Pasifik, terutama Laut China Selatan.

Dia menuduh China telah mengganggu negara-negara di kawasan dan merampas hak-hak sekutunya terutama dengan klaim sepihak Beijing atas Laut China Selatan dan kekayaan sumber daya alam di perairan tersebut.

Pernyataan itu diutarakan Esper saat berpidato secara virtual di forum International Institute of Strategic Studies.

Dalam kesempatan itu, dia menyatakan Amerika Serikat siap menegakkan janji dan komitmennya untuk mempertahankan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Di Laut China Selatan tepatnya lepas perairan Filipina, kapal induk USS Ronald Reagan dan armada penyerangnya tengah melakukan latihan bersama dengan kapal perang Australia dan Jepang.

Sementara itu, kapal induk USS Nimitz bersama angkatan laut India tengah melakukan latihan pertahanan udara dan komunikasi di Samudera Hindia.

Latihan militer tersebut berlangsung ketika China terus mempertegas klaim atas 90 persen wilayah di Laut China Selatan dengan mengerahkan kapal-kapal ikan hingga kapal militer ke perairan itu.

Selain India, Jepang, dan Australia, Esper mengatakan AS juga memiliki kemitraan strategis dan kerja sama militer terkait keamanan maritim dengan Indonesia, Malaysia, Filipina, Brunei, dan Vietnam.(*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co