Vaksin China vs Amerika, Dunia Pilih yang Mana?

07 Agustus 2020 13:10

GenPI.co - Adu cepat dan hebat dua vaksin covid-19 antara Amerika vs China terus berlangsung. Dua Negara itu mengklaim produknya paling siap. Paling tokcer. Lantas produk mana yang akan dipilih dunia?

Juli silam, media China melaporkan bahwa Sinovac yang berbasis di Beijing dan Sinopharm milik negara, telah meluncurkan uji coba fase tiga terakhir mereka. Sinovac akan melakukan uji coba di Brasil. Sedangkan Sinopharm akan menguji vaksinnya di Uni Emirat Arab.

BACA JUGA: Selingkuh dari Zodiak Ini, Siap-siap dengan Pembalasan Abadi

Vaksin yang dikembangkan CanSino Biologics yang berbasis di Tianjin dan unit penelitian militer China juga ikut menunjukkan secercah harapan. Pengujian awal ke manusia memerlihatkan hasil yang bagus.

Bahkan China telah mengumumkan bahwa vaksinnya sudah dapat digunakan oleh militer. Sejauh ini, belum ada masalah yang dilaporkan meski baru akan memulai uji coba fase tiga. Ini menjadikan CanSino perusahaan pertama yang memiliki vaksin virus corona yang disetujui untuk penggunaan terbatas.

Amerika juga tak mau kalah. Vaksin dari perusahaan bioteknologi Amerika, Moderna, dilaporkan mencapai uji coba fase tiga. Hasilnya sinilai memuaskan. Swiss bahkan hampir menandatangani kesepakatan untuk mengamankan akses untuk vaksin virus corona yang sedang dikembangkan Moderna.

Di Asia, kepercayaan terhadap perkembangan vaksin terbelah dua. Ada yang pro Amerika. Ada juga yang pro China.

Indonesia termasuk yang memilih bekerjasama dalam mengembangkan vaksin bersama China. Perusahaan farmasi milik negara, Bio Farma, telah bekerja sama dengan Sinovac untuk mengembangkan vaksin virus korona sejak April.

Perusahaan akan meluncurkan uji coba fase tiga akhir bulan ini, yang jika berhasil akan menghasilkan produksi hingga 250 juta dosis vaksin setahun.

Malaysia juga termasuk negara yang mengincar vaksin China. Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin pekan lalu berbicara dengan China untuk menyampaikan minat negara itu dalam mengamankan akses vaksin lebih awal

Filipina, yang menghadapi gelombang baru infeksi, juga mengincar vaksin buatan China. Bulan lalu, Presiden Rodrigo Duterte mengatakan dia telah meminta Presiden China Xi Jinping, untuk membantu Filipina mendapatkan akses prioritas ke vaksin Covid-19.

Tapi, ada juga yang pro Amerika. Thailand lebih tertarik dengan vaksin Amerika. Sekretaris Jenderal Komite Vaksin Nasional Thailand, Siriroek Songsivilai telah mengisyaratkan bahwa negara itu akan menggunakan produk Pfizer. Ia memperkirakan bahwa harga vaksin akan mencapai 620 baht per dosis. 

BACA JUGA: Sabar Tingkat Dewa, Zodiaknya Susah Marah

Singapura juga lebih memiliki bekerja sama dengan perusahaan Amerika. Jepang juga sama. Bahkan Pfizer dan BioNTech telah setuju untuk memasok Jepang dengan 120 juta dosis vaksin virus corona eksperimental mereka pada paruh pertama tahun 2021.

“Ini terjadi di negara berkembang dengan populasi besar. Terutama yang memiliki pengeluaran perawatan kesehatan per kapita yang relatif lebih rendah,” ujar Kavitha Hariharan, direktur masyarakat sehat di Marsh & McLennan Advantage. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co