GenPI.co - Vaksin corona yang diklaim paling bagus akhirnya disetop produksinya oleh AstraZeneca. Dalam uji cobanya, ada gejala bahaya yang ditimbulkan vaksin tadi.
Calon vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford itu awalnya disebut yang terdepan dibanding yang lain. Kecepatan penelitian dan kegunaannya selalu ada di depan.
Semua langsung runtuh saat memasuki fase uji coba pada manusa.
BACA JUGA: Bukan Kaleng-kaleng! Karakter Kuat Zodiak Tembus Sampai ke Langit
Dalam laporan STAT News, terungkap ada gejala neurologis yang konsisten dengan gangguan inflamasi tulang belakang. Efek ini sangat langka dan serius.
“Disebut juga transversal myelitis,” kata Kepala Eksekutif AstraZeneca Pascal Soriot, dalam sebuah konferensi dengan investor, Rabu (9/9/2020).
Neurologi adalah kelainan sistem saraf. Sementara transversal myelitis adalah peradangan pada satu bagian saraf tulang belakang.
Ada sejumlah yang menyertai seperti rasa nyeri, kebas atau mati rasa, tungkai atau lengan terasa lemah, serta gangguan buang air kecil dan buang air besar.
BACA JUGA: Energi Positif Dewa Bumi Bawa Zodiak Ini Mengangkasa
Meski pasien asal Inggris dilaporkan membaik, tapi timbulnya gejala ini tetap tak bisa disepelekan.
Sebelumnya, uji klinis juga sempat dihentikan, Juli silam. Saat itu, seorang peserta juga mengalami neurologis.
Tapi setelah pemeriksaan lebih lanjut, peserta itu memang didiagnosis mengidap multiple sclerosis.
“Penghentian ini merupakan hal rutin yang harus dilakukan setiap kali ada penyakit potensial,” tulis STAT mengutip juru bicara AstraZeneca. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News