Panglima Negara Islam Mesra ke Israel, Palestina Bagaimana?

26 September 2020 16:10

GenPI.co - Para panglima perang Negara Islam mulai mesra ke Israel. Semua kompak menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Israel. Lantas nasib Palestina bagaimana?

Dalam sejarahnya, permusuhan negara-negara Islam dengan Israel mulai tercipta seiring meletusnya Perang Arab Israel pada 1948.

Perang pecah sehari setelah Israel memproklamirkan kemerdekaan pada 26 Mei 1948.

BACA JUGA: Calon Miliarder, Zodiaknya Masuk Radar Orang Tajir

Saat itu, Israel diserang tentara gabungan dari Mesir, Suriah, Lebanon, Yordania, Irak, Arab Saudi, Yaman, Sudan dan beberapa negara lainnya.

Semua negara Islam marah setelah PBB membagi wilayah Palestina dalam dua bagian. Gilanya PBB memberikan 55 persen wilayah Mandat Britania atas Palestina kepada Israel.

Dan wilayah Israel semakin meluas menjadi menguasai 70 persen wilayah itu setelah berhasil memenangkan Perang Arab Israel 1948.

Sekarang, semuanya berbalik arah. 

Efek dari perdamaian ini diramal akan merugikan Palestina. Masa depan Palestina dalam bahaya. Mimpi merdeka dirasa bakal semakin sulit terealisasi.

Perdamaian dengan Israel sudah dilakukan Uni Emirat Arab dan Bahrain. 

Terakhir, ada Sudan yang ikut menyusul. Perlu diketahui, Sudan merupakan negara yang 97 persen penduduknya memeluk agama Islam.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akan bertolak dari Tel Aviv menuju Afrika untuk menandatangi kesepakatan damai dengan Sudan.

Direncanakan perjanjian damai akan dilangsungkan akhir pekan ini di Uganda.

Sudan memang tak punya pilihan lain. Jenderal Abdel Fattah yang mengendalikan militer dibuat takluk.

Israel merayu Sudan dengan iming-iming penghapusan dari daftar terorisme yang diterbitkan Amerika Serikat

BACA JUGA: Diam tapi Cemburuan, Zodiaknya Bisa Bikin Gemetaran

Daftar itu diterbitkan Amerika sejak 1990, dampaknya sangat fatal bagi Sudah. Mereka terkena sanksi yang berat.

Bahkan Sudah tak bisa mendapatkan bantuan internasional untuk mengatasi krisis ekonomi yang menghantam.

“Israel, Sudan dan seluruh wilayah akan mendapat keuntungan dari perjanjian perdamaian. Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mewujudkan visi ini,” tulis Netanyahu dalam siaran resminya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co