Amerika Serikat Hambat Niat Prabowo, Rusia Langsung Turun Tangan

GenPI.co - Persyaratan Amerika Serikat yang terkesan bertele-tele untuk melepas jet tempur F-35 Lightning II pada Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bisa menjadi blunder. 

Sebab, Indonesia bisa langsung memutuskan untuk mendatangkan Jet Tempur Su-35 Rusia yang siap kirim.

BACA JUGA: 

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia harus mendapatkan lebih banyak jet tempur generasi 4,5 yakni F-16 Viper sebelum mendapat jet tempur F-35 Lightning II.

"F-35 ini adalah pesawat tempur generasi kelima, jadi ini kan ada platform-platformnya yang mesti kita kerjakan untuk bisa mendapatkan generasi kelima, kita mesti dapatkan generasi keempat dan 4,5," ujar Lutfi dalam keterangan persnya, Senin (8/11).

BACA JUGA: Ngeri! Refly Harun Bongkar Fakta Ini, Prabowo Subianto Bungkam

Menurut Lutfi, Indonesia harus menunggu selama 9 tahun karena waiting list pemesan F-35 sangat banyak.

"F-35 itu waiting line atau waiting time-nya sudah 9 tahun, keburu kedaluarsa sehingga kita mesti mendapatkan pesawat di tengah," bebernya.

AS secara tak langsung menghalang-halangi pembelian F-35, di mana sekaligus mereka juga mengancam akan menjatuhkan sanksi jika TNI AU nekat mengakuisisi Sukhoi Su-35 dari Rusia.

BACA JUGA: Reshuffle Kabinet Jokowi: Daftar Menteri Layak Out, Prabowo Aman

Menurut media Vietnam, Bao Dat Viet, Minggu (8/11), mereka melaporkan jika Su-35 dapat mengungguli kemampuan F-35 sekaligus F-16 Viper.

"Orang Amerika yang meminta itu. Mengapa kami membutuhkan F-16 Viper jika kami dapat dengan mudah membeli Su-35 Rusia, yang bahkan lebih berbahaya daripada F-35 " kata seorang analis militer yang tak mau disebutkan identitasnya kepada Bao Dat Viet.

"Kami melakukan semua yang kami bisa, tetapi Amerika menolak untuk menjual pesawat mereka, sekarang ini jadi masalah bagi Washington," lanjutnya.

Seperti diketahui bersama jika AS mengancam akan menjatuhkan sanksi CAATSA kepada Indonesia jika nekat membeli Su-35.

Namun, pemerintah Rusia tetap menyatakan jika pembelian ini lanjut, di mana Indonesia tetap akan menerima Su-35 walau belum tahu pasti kapan Super Flanker tersebut dikirim ke Tanah Air.(*)