GenPI.co - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera menghentikan kekerasan di Afghanistan.
Hal ini disampaikan Retno menyusul terus terjadinya kekerasan di Afghanistan di mana korban mencapai lebih dari 6.000 orang tahun ini.
BACA JUGA: Ini 3 Pesan Utama Jokowi di KTT ASEAN-PBB
“Kita harus segera bertindak dan tidak bisa lagi menunggu. Kekerasan di Afghanistan harus dihentikan karena hanya akan mengikis upaya perdamaian dan kepercayaan di antara rakyat Afghanistan," kata Retno dalam pertemuan Arria Formula Dewan Keamanan (DK) PBB Jumat, (20/11).
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Menlu Estonia dan dihadiri oleh Presiden dan Menlu Afghanistan serta Menlu Qatar, Finlandia, Norwegia dan Jerman.
Menlu Retno menekankan pentingnya proses perdamaian di Afghanistan yang Afghan-owned dan Afghan-led, serta menempatkan masyarakat Afghanistan sebagai sentralnya.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut, Menlu RI menegaskan tiga hal penting:
1. Kekerasan harus segera dihentikan, karena mengancam proses perdamaian dan menggerus kepercayaan masyarakat Afghanistan.
2. Masyarakat internasional harus meningkatkan kontribusinya dalam membantu proses perdamaian di Afghanistan.
Peningkatan bantuan internasional dibutuhkan untuk menciptakan situasi yang lebih kondusif di lapangan, meningkatkan kapasitas Pemerintah, sekaligus menopang ekonomi masyarakat Afghanistan.
3. Sinergi antara berbagai Lembaga PBB perlu diperkuat untuk bisa lebih membantu proses perdamaian di Afghanistan.
Sinergi ini tidak hanya penting untuk menciptakan situasi yang kondusif di lapangan, tapi juga untuk lebih melindungi kelompok rentan, termasuk dalam hal pemberdayaan perempuan.
BACA JUGA: Menlu Retno Terbang ke Inggris Amankan Vaksin Covid-19
Seluruh lapisan masyarakat harus dilibatkan dalam proses rekonsiliasi dan pembangunan negeri.
Menlu Retno menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus mendukung Afghanistan, sampai tercapainya perdamaian yang telah didambakan masyarakat Afghanistan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News