Rusia Punya Senjata Dewa, Drone Amerika Bisa Rontok

30 Desember 2020 10:05

GenPI.co - Rusia menciptakan senjata dewa, Derivatsiya-PVO. Senjatanya sangat kuat. Akurasinya sangat tinggi. Drone Amerika disebut bisa dibuat rontok dengan senjata ini.

Salah satu kelebihan senjata ini adalah modularisasinya. Sederhananya, senjata ini dapat dipasang, baik pada alat berat dalam bentuk platform roda rantai.

Bisa juga ditanam pada kapal multi tonase, ranpur infanteri BRM-3 dan kendaraan pengintai BRM-3K.

BACA JUGA: Kisah Selir Kim Jong Un, Diberi Kemewahan tapi… 

“Ada juga versi AU-220M untuk pesawat angkut. Senjata ini mengubah kekuatan tempur Il-76 atau An-12 menjadi setara dengan C-130 Hercules milik Amerika Serikat,” jelas seorang sumber di kompleks industri militer Rusia, seperti dilansir Russia Beyond The Headline.

Untuk kendaraan pengangkut militer, AU-200M dibuat dalam kaliber 30 dan 105 mm. Senjata ini juga mampu membuat perisai dari hujan proyektil yang kemudian meledak.

Ledakannya  bisa memuntahkan pecahan peluru di udara, yang tidak dapat ditembus oleh drone musuh.

Senjata yang mampu menembakkan 120 peluru artileri kaliber besar per menit ini dibuat berdasarkan kendaraan tempur infanteri BPM-3 dan stasiun senjata otomatis AU-220M.

"Perlengkapan amunisinya mencakup proyektil yang diledakkan dan dipandu dari jarak jauh," tambahnya.

Artinya, senjata ini dapat menembakkan dan meledakkan peluru dengan sekali tekan. Pelurunya akan menyesuaikan arah peluru mengikuti pergerakan musuh.

Dengan kemampuan memuntahkan 120 peluru per menit, Derivatsiya dapat meluncurkan rentetan proyektil dan langsung meledakannya di udara.

BACA JUGA: Kim Jong Un Sulit Dipatahkan, Nuklir Korut Bisa Guncang Dunia

Itu membuat pecahan pelurunya dapat memusnahkan drone musuh yang tengah mengudara.

Dalam hal jangkauan tembak, senjata ini setara dengan rudal antitank UMTAS berpemandu laser milik NATO.

Setara juga dengan sistem amunisi pintar Roketsan MAM-C dan MAM-L yang digunakan Angkatan Udara Turki di Timur Tengah, yakni sekitar 8.000 meter. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co