Iran Targetkan 120 Kg Pengayaan Uranium Per Tahun, AS Babak Belur

06 Januari 2021 22:29

GenPI.co - Pemerintah Iran telah menolak kritik Eropa terhadap pengayaan uranium negara itu hingga 20 persen, karena China mendesak pengekangan dan Amerika Serikat mengecam langkah yang menentang kesepakatan nuklir tersebut.

Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei mengatakan pihaknya telah memperkaya uranium hingga kemurnian 20 persen yang sepenuhnya sejalan dengan undang-undang yang diamanatkan oleh parlemen dan pasal 36 kesepakatan nuklir yang dicapai dengan kekuatan dunia di 2015.

BACA JUGA: Awal Tahun Mengerikan, Beragam Virus Mematikan Serang Eropa

"Selama semua pihak [dalam kesepakatan nuklir] tidak mendukung komitmen mereka, Iran menganggap haknya untuk bereaksi dengan tepat," kata Rabiei dalam pernyataannya sepeti dilansir Aljazeera, Rabu (6/1/2021).  

Seraya menambahkan Iran dapat saja dengan cepat membatalkan keputusan itu segera, namun setelah pihak lain (Amerika Serikat dan Uni Eropa) melaksanakan janji mereka.

"Alih-alih mengeluarkan pernyataan dan mengungkapkan keprihatinan tentang Iran menggunakan haknya, Uni Eropa harus memikirkan sesuatu tentang komitmennya sendiri yang ditinggalkan di lapangan," tegasnya.

Tak lama setelah Iran mengumumkan telah melanjutkan pengayaan 20 persen uranium di pabrik nuklir Fordow dan akan memiliki batch pertama produk akhir UF6 dalam beberapa jam, Uni Eropa memperingatkan bahwa langkah tersebut merupakan penyimpangan cukup besar.

Perwakilan Komisi Uni Eropa menerangkan bahwa mereka menyesali keputusan Iran.

“Kami sangat prihatin dengan tindakan yang diambil oleh Iran. Tindakan ini melanggar komitmen nuklir Iran dan akan memiliki implikasi serius. Ini sangat disesalkan tetapi juga sangat penting bahwa kita menjaga kesepakatan," kata juru bicara Komisi dalam briefing reguler.

Sementara, China mendesak semua pihak untuk bersikap tenang dan untuk berpegang pada komitmen perjanjian dengan menahan diri dari mengambil tindakan yang mungkin meningkatkan ketegangan dalam upaya agar upaya diplomatik menang.

Di bawah kesepakatan nuklir, Iran berkomitmen untuk membatasi pengayaan uranium pada 3,67 persen, sementara juga membatasi cadangan uranium dan sentrifugal canggihnya.

Iran Targetkan 120 kg uranium setahun.

Kepala Badan Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi, mengatakan organisasi tersebut dapat memproduksi antara 17 hingga 20 gram uranium yang diperkaya 20 persen per jam.

“Jadi kami dapat memproduksi sekitar delapan atau sembilan kilogram per bulan dan mencapai 120 kilogram per tahun yang diminta oleh kami oleh hukum,” jelasnya.

Salehi juga mengatakan organisasi berencana memasang 1.000 sentrifugal IR-2M, dua kaskade yang terdiri dari 320 sentrifugal telah dipasang.

Kepala nuklir Iran menambahkan upaya sedang dilakukan untuk mengamankan dana untuk memasang 1.000 sentrifugal IR-6 generasi berikutnya yang diminta oleh hukum tanpa mengatakan dari mana dana tersebut akan disediakan.

Tak lama setelah undang-undang itu disetujui oleh parlemen dan dewan pengawas konstitusional yang kuat, Salehi mengkritiknya dengan keras.

“Dari mana uang itu berasal? Jika itu adalah sumber daya lokal, maka mereka tidak tahu berapa banyak sumber daya lokal yang kita miliki atau mereka tidak tahu berapa biaya sentrifugal IR-6," terangnya.

BACA JUGA: Sudah Ada Vaksin, Kasus Corona di China Makin Menggila

Selain itu, Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi menambahkan uranium yang diperkaya 20 persen akan digunakan untuk bahan bakar Reaktor Penelitian Tehran yang terletak di Universitas Teheran.

“Reaktor Riset Tehran memiliki kegunaan penelitian dan memproduksi radiofarmasi,” tutur dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co