GenPI.co - Dua anak Suriah dilaporkan tewas mengenaskan dengan kondisi tubuh hancur akibat terkena bom ranjau diduga milik anggota teroris YPG/PKK, di kota Tal Abyad, Suriah, Rabu (6/1/2021).
Dilansir Anadolu Agency, Kamis (7/1/2021) para teroris YPG/PKK itu sebelumnya telah menanam alat peledak di jalan yang akan dilewati oleh warga sipil untuk pergi ke ladang mereka.
BACA JUGA: Pendukung Trump Ricuh di Gedung Kongres, 1 Orang Meninggal Dunia
Dua anak laki-laki bersaudara, Wasik (10 tahun) dan Mohammad, (14 tahun) tewas setelah teroris PKK meledakkan bom di pinggir jalan saat sebuah kendaraan yang membawa keluarga Suriah itu melintasi jalan tersebut.
"Kami sedang dalam perjalanan untuk mengairi ladang kami demi mencari nafkah saat serangan itu terjadi," ucap ayah kedua anak itu, Mahmut al-Sheikh.
Lebih lanjutnya, menurutnya ia begitu sangat terpukul atas kejadian tersebut. Dia ingat segalanya tentang anak-anaknya. Mereka adalah bagian dari darah kandungnya.
"Saya tidak bisa tidur tadi malam. Pembunuhan mereka (anak-anaknya) melukai saya sampai ke tulang,” lanjut kata dia.
Puluhan warga sipil tewas dan mengalami luka-luka akibat serangan bom mobil dan ranjau yang ditanam semenjak YPG/PKK dipukul mundur dari Tal Abyad dan Ras al-Ayn.
Tentara Nasional Suriah, kelompok pemberontak yang memerangi rezim Assad dan merupakan sekutu lokal Turki di Suriah, bekerja untuk menjinakkan ranjau di distrik Ayn Issa dan Tal Abyad.
Tal Abyad berada dalam wilayah Operasi Mata Air Perdamaian Turki, yang diluncurkan pada 9 Oktober 2019 lalu untuk melenyapkan teroris YPG/PKK dari utara Suriah di timur Sungai Eufrat untuk mengamankan perbatasan Turki, membantu pengembalian pengungsi Suriah dengan aman, dan memastikan keamanan integritas teritorial Suriah.
BACA JUGA: Update Hari Ini, Kasus Corona di Dunia Makin Menggila
Operasi tersebut dihentikan sementara setelah dua perjanjian dengan AS dan Rusia yang mengizinkan teroris untuk menarik diri dari zona bebas teror yang direncanakan.
Tapi teroris YPG/PKK terus melancarkan serangan terhadap warga sipil. Sejak 2016, Turki meluncurkan tiga operasi anti-teror yang berhasil di utara Suriah untuk mencegah pembentukan koridor teror.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News