Iran Keluarkan Rudal Pembelah Bumi, Reaksi AS Hanya Topang Dagu

19 Januari 2021 21:24

GenPI.co - Tentara Iran kembali melakukan latihan di sepanjang pantai selatan negara, setelah Amerika Serikat menerbangkan pesawat pembom B-52 berkemampuan nuklir ke Timur Tengah.

Dalam unjuk kekuatan militer kelima dalam dua minggu ini, angkatan darat mengadakan latihan perang darat, udara, dan laut di sepanjang pantai Makran dan Laut Oman.

BACA JUGA: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Warga India Malah Meninggal Dunia

Dilansir Aljazeera, Selasa (19/1/2021), lusinan tentara Iran melakukan terjun payung dari pesawat, selain itu menunjukkan juga helikopter serang tank dan rudal dalam pertempuran, dan ratusan personel dikerahkan.

Latihan ini juga dilakukan dengan mengerahkan pasukan tanggap cepat untuk menguji berbagai taktik kreatif dan menggunakan penyelam untuk menyelesaikan skenario yang telah ditentukan.

"Hari ini, pasukan darat telah mencapai kemampuan operasional yang cukup besar dalam mengerahkan drone dan rudal," kata Wakil Kepala militer Iran, Brigadir Jenderal Mohammad Hossein Dadras dalam pernyataannya.

Menanggapi meningkatnya kehadiran militer AS ke wilayah Timur Tengah, tentara Iran dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) juga melakukan beberapa unjuk kekuatan militer.

Tentara melakukan latihan untuk drone buatan lokal dan menembakkan torpedo dari kapal selam buatan lokal, sementara IRGC meluncurkan pangkalan rudal bawah tanah yang besar dan menguji rudal jarak jauh yang dikatakannya dapat menghancurkan kapal dan kapal induk musuh lebih dari 1.800 km (1.118 mil).

BACA JUGA: Perpanjang Status Darurat, Senegal Mencekam Akibat Virus Corona

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif tuurt mengutuk misi B-52 mencoba untuk mengintimidasi Iran.

"Meskipun kami belum memulai perang selama lebih dari 200 tahun, kami tidak malu untuk menghancurkan para penyerang," jelasnya.

Menaggapi hal itu, Presiden terpilih AS, Joe Biden, yang akan menggantikan Trump pada Rabu (20/1/2021) besok, telah berjanji untuk meredakan ketegangan dengan Teheran dengan merevitalisasi kesepakatan nuklir 2015 yang ditarik Trump secara sepihak pada 2018.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co