Saling Serang, Maroko Gunakan Rudal Setan Usir Pemberontak Sahara

24 Januari 2021 22:33

GenPI.co - Front Polisario pro-kemerdekaan Sahara Barat telah membombardir Maroko di ujung selatan wilayah gurun dalam serangan membabi buta.

Tak tinggal diam, Maroko kemudian melancarkan operasi militer di zona penyangga Guerguerat, di ujung selatan bekas jajahan Spanyol, untuk mengusir sekelompok pemberontak Saharawi yang memblokir rute transit ke negara tetangga Mauritania.

BACA JUGA: Tragis, Wisatawan Tewas dalam Kecelakaan Bus di Grand Canyon

Seorang pejabat senior Maroko di Rabat mengatakan serangan itu mengakibatkan kebakaran yang mengganggu di dekat daerah Guerguerat, tetapi tidak mempengaruhi jalan utama, lalu lintas tidak terganggu.

“Itu telah menjadi bagian dari siklus pelecehan selama lebih dari tiga bulan,” kata dia dalam pernyataannya, sepert dilansir Aljazeera, Minggu (24/1/2021).

Lebih lanjut, menurutnya, pemberontak itu ada keinginan untuk membuat perang propaganda, perang media, tentang adanya perang di Sahara, tetapi sebenarnya situasi normal.

Diketahui, Sahara Barat adalah bekas koloni Spanyol yang disengketakan dan terbagi, sebagian besar di bawah kendali Maroko, tempat ketegangan dengan Front Polisario telah membara sejak tahun 1970-an.

Pada November, Maroko mengirim pasukan ke zona penyangga yang dipatroli PBB untuk membuka kembali jalan utama menuju Mauritania.

Polisario menanggapi dengan menyatakan gencatan senjata 1991 batal demi hukum, dengan alasan jalan itu tidak ada saat gencatan senjata ditandatangani.

Kedua belah pihak dilaporkan telah baku tembak di sepanjang garis demarkasi.

Kesepakatan gencatan senjata yang didukung PBB dimaksudkan untuk mengarah pada referendum tentang penentuan nasib sendiri. Maroko telah menawarkan otonomi tetapi mempertahankan wilayah itu sebagai bagian kedaulatan kerajaan.

BACA JUGA: Bocah Ingusan Usia 14 Tahun Jadi Dalang Pembunuhan di Inggris

Negosiasi yang dipimpin PBB yang melibatkan Maroko dan Polisario, dengan Aljazair dan Mauritania sebagai pengamat, telah ditangguhkan sejak Maret 2019.

Front Polisario, yang berperang untuk kemerdekaan dari Maroko dari tahun 1975 hingga 1991, mengatakan masih bersedia untuk bergabung dalam pembicaraan PBB tentang masa depan wilayah itu, tetapi tidak akan meletakkan senjata.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri
Maroko   Pemberontak   Sahara   Rudal   Perang  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co