Rasisme Meningkat di Australia, Ribuan Orang Turun ke Jalan

26 Januari 2021 20:09

GenPI.co - Ribuan orang di Australia menentang adanya penganiayaan terhadap penduduk Pribumi pada Hari Australia, hari libur nasional yang menandai kedatangan Armada Pertama Inggris tahun 1788 yang dikenal sebagai Hari Invasi oleh orang Aborigin.

Di Sydney, sebanyak 3.000 orang bergabung dalam aksi unjuk rasa untuk menuntut perlawanan rasisme di Australia.

BACA JUGA: China Siap Latihan Perang Brutal, Amerika Bagaimana? 

"Nyanyian Black Lives Matter terdengar di kota-kota di seluruh negeri. Sampai mereka menghapuskan Hari Australia,” kata Lizzie Jarrett, salah seorang pengunjuk rasa, seperti dilansir dari Aljazeera, Selasa (26/1/2021).

Pengunjuk rasa berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil untuk mematuhi batasan.

Polisi juga telah memperingatkan orang-orang dapat menghadapi denda dan penjara karena melanggar perintah kesehatan masyarakat yang dirancang untuk membatasi penyebaran virus corona baru.

Sementara, di Melbourne, penyelenggara demonstrasi mengatakan pengunjuk rasa akan disortir ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 100 orang dengan jarak 10 meter (30 kaki) di antara masing-masing untuk mematuhi aturan jarak sosial.

Sedangkan ribuan orang lainnya berbondong-bondong ke pantai dan tempat piknik di seluruh negeri untuk merayakan hari nasional, banyak acara resmi dibatalkan karena pembatasan virus corona.

Namun, Australia bernasib lebih baik dari pada kebanyakan negara maju lainnya dalam pandemi, dengan hanya di bawah 28.800 kasus dan 909 kematian, sebagian besar di negara bagian Victoria.

BACA JUGA: PBB Cium Aroma Kebangkitan Neo-Nazi, Picu Perang Dunia Ketiga?

Victoria mencatatkan 20 hari berturut-turut pada hari Selasa tanpa transmisi lokal.

Sebagai informasi, polisi Australia mengungkapkan ada lima penangkapan karena pelanggaran ringan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co