GenPI.co - Tulisan mantan kepala biro Reuters Bangkok bikin geger Thailand. Raja Thailand disebut melakukan tindakan brutal. Kaki Putri Sirindhorn dibuat patah lantaran berdebat dengan status selir Sineenat Koi Wongvajirapakdi.
Benarkah begitu? Atau ada alasan lainnya? Soal ini, hanya lingkungan Istana dan mantan kepala biro Reuters yang tahu.
BACA JUGA: Ucapan Tokoh Ini Nyelekit Banget, Jokowi Bisa Gontai
Yang jelas selama ini Andrew MacGregor Marshall, mantan kepala biro Reuters di Bangkok, tak pernah meleset.
Foto-foto asusila selir raja Thailand yang awalnya disebut kebohongan ternyata benar adanya.
Dia bisa bebas mengutip sumber-sumber Thailand tanpa takut akan undang-undang sensor yang kejam lantaran dirinya sudah tak lagi berada di Asia.
BACA JUGA: Langka Tapi Ada! Zodiak Tak Peka Punya Pesona yang Luluhkan Dunia
Dalam tulisannya, Marshall menyebut Raja membiarkan anjing-anjingnya menyergap saudara perempuannya sampai jatuh. Setelah itu, sang raja melompat di atas kaki adiknya dan memukulnya dengan tongkat.
Kalau memang benar, mengapa sang raja bisa begitu brutal terhadap adik kandungnya sendiri?
Serangan itu diduga dipicu karena konfrontasi Putri Sirindhorn soal rencana menjadikan selir Sineenat sebagai ratu kedua.
BACA JUGA: Tajir Melintir dan Paling Mandiri, Zodiaknya Bisa Bikin Iri
Selir kesayangan raja itu nantinya akan bersanding bersama istrinya yang sekarang, Ratu Suthida.
Rencana ini ditentang Putri Sirindhorn. Dia disebut coba merundingkan ini dua minggu lalu. Tapi sang raja tak mau dibantah.
Kemarahan sang raja akhirnya membuat Sirindhorn menjalani operasi pada kedua pergelangan kaki di Rumah Sakit Chulalongkorn. Adik raja itu disebut tidak mungkin berjalan selama beberapa bulan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News