Rencanakan Serangan Dua Masjid, Remaja Singapura Ditangkap Polisi

28 Januari 2021 18:51

GenPI.co - Seorang remaja di Singapura telah ditahan di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA) yang ketat di negara itu karena merencanakan untuk membunuh Muslim di dua masjid.

"Pelajar berusia 16 tahun itu merupakan seorang Kristen Protestan dari etnis India adalah yang termuda yang ditahan berdasarkan undang-undang tersebut," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura, seperti dilansir dari Aljazeera, Kmais (28/1/2021).

BACA JUGA: Korut Brutal, Ganas dan Disegani, tapi Masa Depannya Suram

Mereka menambahkan bahwa remaja tersebut sangat terinspirasi oleh ideologi ekstrimis kanan jauh, ditahan bulan lalu.

"Seorang siswa sekolah menengah pada saat itu, ditemukan telah membuat rencana dan persiapan rinci untuk melakukan serangan teroris menggunakan parang terhadap Muslim di dua masjid di Singapura," jelasnya.

Remaja tersebut, yang belum diidentifikasi, telah memetakan rutenya dan memilih Masjid Assyafaah dan Masjid Yusof Ishak sebagai targetnya di dekat rumahnya di Singapura utara.

Remaja itu dilaporkan telah belajar meradikalisasi diri, dimotivasi oleh antipati yang kuat terhadap Islam dan ketertarikan pada kekerasan.

"Dia juga telah menonton video propaganda Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), dan sampai pada kesimpulan yang salah bahwa ISIS mewakili Islam, dan bahwa Islam meminta para pengikutnya untuk membunuh orang yang tidak beriman," kata Kemendagri Singapura.

Kementerian mengungkapkan remaja itu jelas dipengaruhi oleh supremasi kulit putih Australia Brenton Tarrant yang menembak mati 51 Muslim yang menghadiri sholat Jumat di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru pada 15 Maret 2019.

Tarrant saat ini telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat tahun lalu pada Agustus.

BACA JUGA: Pesawat Siluman AS Intimidasi Timur Tengah, Dunia Tutup Mulut

Kemendagri menerangkan dalam pernyataannya bahwa remaja tersebut mengakui selama penyelidikan bahwa dia hanya dapat memperkirakan dua hasil dari rencananya bahwa dia ditangkap sebelum dia dapat melakukan serangan.

"Dia masuk dengan persiapan penuh, mengetahui bahwa dia akan mati, dan dia siap untuk mati," Menteri Hukum dan Dalam Negeri K Shanmugam seperti dikutip oleh media lokal.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co