Astaga, Tingkat Kelahiran di Italia Menurun 22% Selama Pandemi

05 Februari 2021 22:06

GenPI.co - Sejumlah studi di italia menerangkan bahwa salah satu efek dari penguncian virus corona yakni orang-orang saat ini hanya membuat lebih sedikit bayi.

Kelahiran di Italia pada bulan Desember, tepat sembilan bulan setelah negara itu melakukan penguncian pertama di Eropa, turun sebesar 21,6 persen, menurut angka dari sampel 15 kota Italia yang dirilis oleh badan statistik ISTAT.

BACA JUGA: Militer Amerika Gahar, China Brutal

Dan, efeknya masih jauh dari selesai. Perkawinan turun lebih dari setengahnya dalam 10 bulan pertama tahun lalu. Kepala ISTAT Gian Carlo Blangiardo menyebutkan faktor lebih lanjut dalam kemungkinan penurunan kelahiran dalam waktu dekat.

Sementara, pakar demografi telah memperkirakan patung bayi di seluruh Eropa untuk tahun 2021, karena efek penguncian tahun lalu terasa.

Sebuah survei yang dilakukan di lima negara Eropa selama penguncian Maret dan April menunjukkan banyak orang membatalkan rencana untuk memiliki anak.

Orang Jerman dan Prancis lebih cenderung mengatakan mereka menunda, sementara orang Italia lebih cenderung mengatakan mereka telah meninggalkan rencana mereka sama sekali.

Tahun lalu, Inggris mencatat penurunan dalam impor kereta bayi, ke level terendah sejak pencatatan dimulai pada tahun 2000.

Meski datanya belum lengkap, kantor statistik Jerman mengatakan 2020 mungkin tahun pertama sejak 2011 populasinya tidak bertambah, baik karena penurunan kelahiran dan karena Covid-19 berarti lebih sedikit orang yang berimigrasi.

Namun, ada tanda-tanda bahwa beberapa orang yang menunda membuat bayi pada tahun 2020 mungkin akhirnya akan mulai berbisnis.

BACA JUGA: Bos CIA Berbau Nuklir Iran, Pilihan Joe Biden Top Banget

Bahkan, penjualan tes kehamilan dan vitamin kehamilan di Jerman melonjak dalam beberapa bulan terakhir, menurut jajak pendapat yang dilakukan untuk layanan berita apotek Apotheke Adhoc.

"Semakin besar ketakutan ekonomi, semakin besar pengaruhnya terhadap angka kelahiran," kata wakil direktur di Institut Federal untuk Riset Populasi Jerman, Martin Bujard dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (5/2/2021).(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co