Perang Dingin Inggris-Afsel Soal Vaksin AstraZeneca, Dunia Pecah!

09 Februari 2021 18:02

GenPI.co - Vaksin Covid Oxford/AstraZeneca saat ini menjadi perdebatan di kalangan dunia kesehatan. Setelah, pemerintah Afrika Selatan mengklaim vaksin tersebut tak ampuh melawan virus corona.

Bagi pemerintah Afsel, vaksin AstraZeneca mungkin hanya memberikan perlindungan minimal terhadap infeksi ringan hingga sedang yang disebabkan oleh jenis virus korona 501Y.V2 yang dominan di negara itu.

BACA JUGA: Xi Jinping Bisa Ngilu, Joe Biden dan Duterte Ngajak Perang

Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Inggris, Edward Argar membantah dengan menegaskan vaksin itu sangat efektif dan tidak ada bukti bahwa tidak mencegah virus di Afsel.

Sehingga hal ini  memicu kekhawatiran akan pertempuran dingin yang lebih lama dengan patogen, dengan pemerintah Afrika Selatan yang akan menunggu saran dari para ilmuwan lebih dulu tentang cara terbaik untuk melanjutkannya.

Langkah Afrika Selatan mengikuti analisis oleh para ilmuwan di Universitas Witwatersrand di Johannesburg dan Universitas Oxford Inggris.

Analisis infeksi oleh varian Afrika Selatan menunjukkan ada risiko 22 persen lebih rendah mengembangkan Covid-19 ringan hingga sedang di antara mereka yang menerima setidaknya satu dosis vaksin dibandingkan dengan mereka yang diberi plasebo.

"Studi ini mengonfirmasi bahwa pandemi virus corona akan menemukan cara untuk terus menyebar di populasi yang divaksinasi, seperti yang diharapkan," kata kepala penyelidik pada uji coba vaksin Oxford, Andrew Pollard dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Sky News, Selasa (9/2/2021).

Lebih lanjut, para peneliti menerangkan perlindungan terhadap penyakit sedang hingga parah, rawat inap atau kematian tidak dapat dinilai dalam penelitian karena populasi target berisiko rendah.

Sementara, peneliti utama pada uji coba AstraZeneca di Afrika Selatan, Profesor Shabir Madhi, menambahkan kemiripan vaksin dengan vaksin lain yang diproduksi oleh Johnson & Johnson, yang mengurangi penyakit parah hingga 89 persen, menunjukkan bahwa vaksin itu masih akan mencegah penyakit serius atau kematian.

BACA JUGA: Brutal! Kelompok Bersenjata Membabi Buta Bunuh Warga di Nigeria

“Masih ada harapan bahwa vaksin AstraZeneca dapat bekerja sebaik vaksin Johnson & Johnson dalam demografi kelompok usia yang berbeda,” tegas Madhi kepada radio BBC.

Sebagai informasi, vaksin Oxford/AstraZeneca dipandang sebagai alat penting karena murah dan lebih mudah disimpan dan diangkut dari pada beberapa yang lain di pasaran.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co