GenPI.co - Kekuatan PNS Myanmar rupanya cukup besar untuk menekan junta militer. Saat PNS Myanmar ngambek, junta militer langsung ambyar.
Itu dipicu aksi mogok massal yang dilakukan. PNS Myanmar bahkan kompak turun ke jalan untuk melawan kudeta militer.
BACA JUGA: Neptu Weton Jodoh Ini Berkahnya Nggak Main-main, Cadas Banget!
Tanpa birokrasi dan layanan publik, kekuatan junta militer pun ambyar. Tulang-tulang militernya langsung keropos.
Para jenderal yang berkuasa dibuat mati gaya. Semua drop. “Militer perlu membuktikan bahwa mereka dapat mengelola negara dengan baik sebagai pemerintah,” kata Thida, seorang dosen universitas negeri.
BACA JUGA: Tolong Hindari Pasangan Weton Ini, Hidup Bisa Ambyar!
Thida meminta kepada AFP agar namanya disamarkan. Aksi itu memang sulit dilawan. Saat PNS Myanmar tidak bekerja, kekuatan militer jadi amburadul.
Mereka jelas tak bisa mengelola kerja birokrasi yang begitu kompleks sendirian. Bayangkan saja, tenaga pengajar, medis hingga layanan publik semua mogok kerja.
BACA JUGA: Jumat Legi Si Pemberani, Wetonnya Bisa Menggetarkan Inti Bumi
PNS bidang transportasi umum, bank, dan layanan sosial kemasyarakatan juga kompak mogok kerja. Myanmar pun jadi amburadul.
Dari ibu kota hingga pelabuhan tepi laut, semua down. Kantor-kantor dan pabrik kosong. Bank juga ikut tutup Tanpa PNS, junta militer tidak dapat memungut pajak. Mereka tak bisa mengirim tagihan listrik.
BACA JUGA: 4 Zodiak Dompetnya Bakal Tipis Terus, Mohon Bersabar!
Bahkan pengendalian covid-19 pun lumpuh. Tak ada satu pun yang mau bekerja. Momok krisis keuangan langsung menghantui. Investasi asing ke luar. Bahkan banyak rekening strategis dibekukan sejumlah Negara.
Satu survei Crowdsourced menemukan, anggota dari 24 kementerian Myanmar kini terlibat dalam pemogokan massal. Sementara pelapor khusus PBB untuk Myanmar memperkirakan tiga perempat pegawai negeri memutuskan mogok. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News