Alasan Israel Kirim Vaksin ke Negara Lain, Alasannya Menusuk Hati

26 Februari 2021 22:19

GenPI.co - Rencana kontroversial Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengirimkan kelebihan vaksin virus corona ke sekelompok negara sekutu.

Itu adalah putaran terbaru dalam saga yang telah menimbulkan pertanyaan di dalam negeri tentang otoritas pengambilan keputusan Netanyahu.  

BACA JUGA: Isi Percakapan Biden dengan Raja Salman, Bahas Wanita Arab Saudi

Serta langkahnya untuk membantu negara-negara yang berjauhan di Afrika dan Amerika Latin pada saat wilayah pendudukan Palestina yang berdekatan berjuang untuk mengamankan persediaan vaksin mereka sendiri.

Rencana tersebut juga menggambarkan bagaimana pada saat kekurangan global, vaksin telah menjadi aset yang dapat digunakan untuk keuntungan diplomatik.

Netanyahu mengumumkan bahwa dia secara pribadi telah memutuskan untuk membagikan sejumlah kecil kelebihan vaksin Israel dengan negara-negara sekutu.

Tetapi, dia tidak mengidentifikasi negara-negara itu, tetapi media Israel melaporkan bahwa Israel akan mengirim pengiriman ke 19 negara yang memiliki hubungan dekat atau berkembang dengan Israel.

"Saya menyambut baik keputusan untuk membekukan transfer vaksin ke negara lain," kata Menteri Pertahanan Benny Gantz dalam keterangannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Jumat (26/2/2021).

Diketahui, Israel telah memiliki salah satu peluncuran vaksin Covid-19 tercepat di dunia, dengan hampir setengah dari populasinya telah menerima satu dosis.

Tapi mantan jenderal sentris Gantz mengatakan keputusan untuk memberikan vaksin harus dibuat di "forum yang tepat" dan Netanyahu tidak akan mengambil tindakan sendiri.

Sebelumnya, Israel sejauh ini telah memberikan 2.000 dosis kepada Otoritas Palestina, dengan alasan bahwa mereka bertanggung jawab atas sistem perawatan kesehatan mereka sendiri. Tepi Barat dan Gaza adalah rumah bagi 5,2 juta warga Palestina.

Warga Palestina menuduh Israel mengabaikan tugasnya sebagai kekuatan pendudukan dengan tidak memasukkan warga Palestina dalam program penyuntikannya.

Para pejabat Israel menuturkan bahwa di bawah perjanjian perdamaian Oslo, kementerian kesehatan PA bertanggung jawab untuk memvaksinasi orang-orang di Gaza dan sebagian Tepi Barat di mana pemerintahan sendiri terbatas.

BACA JUGA: Ironi, Kisah Gadis Inggris Teman Tidur Pejabat ISIS, Buat Lemas

Dengan sekitar 32.000 dosis vaksin di tangan hingga saat ini, Palestina meluncurkan program vaksinasi terbatas di Tepi Barat dan Gaza bulan ini, dimulai dengan petugas kesehatan.

Meskipun PA mengharapkan untuk menerima pengiriman awal COVAX dalam beberapa minggu, program tersebut berisiko gagal, terutama karena kurangnya dana.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co