GenPI.co - Yang punya rencana ke Thailand, mohon baca ini. Demonstrasi besar menggoyang Bangkok. Nuansanya seram. Lebih baik jangan ke Thailand dulu.
Saat demonstrasi Minggu (28/2/2021), polisi Thailand dilaporkan banyak memuntahkan peluru karet dan gas air mata.
BACA JUGA: Nasib Pasangan Weton Ini Ada yang Ambyar dan Berkibar
Parahnya, sekitar 2000 demonstran tetap solid. Mereka tetap mengurun kediaman Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha.
Gerakan pro-demokrasi Thailand dimulai Juli lalu. Namun aksi ini terus menarik puluhan ribu orang yang kebanyakan anak muda, turun ke jalan.
BACA JUGA: Hoki, Cuan dan Nasib Mujur! Semua Jadi Milik 3 Zodiak Ini
Di antara tuntutan gerakan tersebut adalah Pro demokrasi ingin kerajaan tak terlalu kuat dan menuntut akuntabilitas.
Hal ini adalah ketentuan yang sangat tabu di negara di mana keluarga kerajaan yang kaya raya ini telah lama tidak tersentuh hukum.
BACA JUGA: 3 Zodiak Paling Ramah, Rezekinya pun Penuh Berkah
Dilansir AFP, sebanyak 2.000 demonstran yang juga terdiri atas beberapa warga migran Myanmar mendatangi kediaman PM Prayut. Mereka mengenakan pelindung kepala dan bendera berwarna merah.
Semuanya kompak memprotes kebijakan PM Prayut mengenai gelombang kedua infeksi corona (Covid-19) dan dukungan atas junta militer Myanmar.
Bentrokan pun pecah. Massa berusaha menembus barikade kawat berduri. Akibat konfrontasi, 16 pengunjuk rasa terluka. Sementara seorang polisi pasukan anti huru hara pingsan.
BACA JUGA: 3 Weton Bangsawan, Hoki dan Rezekinya Nggak Sembarangan
Seorang perawat di Rumah Sakit Rajavithi bahkan mengatakan kepada AFP bahwa polisi tersebut meninggal, tetapi dia tidak menjelaskan keadaannya.
Hal ini juga dibenarkan Thai Lawyers for Human Rights (Pengacara Thailand untuk Hak Asasi Manusia) yang mengatakan 19 orang ditangkap.
BACA JUGA: Cintanya Tak Pernah Terbagi, 4 Zodiak Hokinya Kebangetan Banget
Info mengatakan mereka yang ditangkap termasuk seorang anak berusia 16 tahun. Polisi anti huru hara yang menjaga pintu disebut benar-benar bertindak tegas.
“Mereka sedang mempersiapkan segalanya. Perisai, tongkat, air dengan beberapa bahan kimia dan peluru karet,” kata seorang pengunjuk rasa di garis depan kepada media Thailand. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News