Kebangkitan ISIS di Depan Mata, Dunia Kali Ini Bisa Dibuat Kiamat

03 Maret 2021 17:02

GenPI.co - Seorang warga bernama Rania Najim Abed khawatir ISIS akan kembali ke Tel Eskof, kampung halamannya di Irak utara, 15 km (9 mil) dari bekas kubu kelompok bersenjata di Mosul.

Pada 2014, Abed saat itu berusia 23 tahun, dia bersama keluarganya  melarikan diri dari dataran Nineveh menuju Kirkuk untuk melarikan diri dari ISIS.

BACA JUGA: Ironi, Kesaksian Petugas Medis Sebut Myanmar Bak Neraka Jahanam

Kemudian, pada 2016, ISIS menyerang Kirkuk. Hingga beberapa tahun yang kemudian pemerintah Irak mengumumkan kekalahan ISIL dan Abed pulang. Tapi, kebangkitan ISIS tahun ini membuatnya merasa tidak aman lagi.

"Kami hidup dalam ketakutan terus-menerus. Terlepas dari kekalahan mereka di Irak dan Suriah, masih banyak serangan ISIS. Ada serangan di Kirkuk, di Diyala, di Salah-ad-din, di Baghdad. ISIS ada di mana-mana di gurun Irak-Suriah," ujar Abed dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Rabu (3/3/2021).

Kekhalifahan fisik ISIS dihancurkan dengan pertempuran Baghouz di Suriah pada Maret 2019, tetapi garis patahan ideologi dan sosial ekonomi yang melahirkannya masih utuh di wilayah tersebut.

Pada kenyataannya, banyak pejuang ISIS tidak pernah meninggalkan perbatasan Suriah-Irak dan hanya bubar untuk berkumpul kembali di lain hari, sementara yang lain kembali ke benteng mereka saat kewaspadaan berkurang dan keadaan mereka mereda.

Selama setahun terakhir, baik Irak dan Suriah telah menyaksikan peningkatan besar dalam serangan ISIS.

Di Irak, hampir 600 serangan ISIS tercatat hanya dalam kuartal pertama tahun 2020, sedangkan di Suriah kematian dilaporkan hampir setiap hari di daerah-daerah seperti Deir Az Zor dan ratusan orang tewas dalam serangan yang ditargetkan.

Sementara itu, seorang tentara ditempatkan di divisi ke-17 di tentara Suriah di Deir Az Zor juga menceritakan pengalamannya baru-baru ini soal kebangkitan ISIS.

"ISIS menyerang salah satu truk divisi di luar dan membunuh semua rekrutan pada Mei 2020. Rekan-rekan saya dan saya sangat takut, dan tidak bisa tidur malam karena takut akan serangan ISIS," katanya tanpa menyebut nama.

Menurutnya, mereka meneror penjaga di pos pemeriksaan militer yang menghadapi risiko maksimum serta mereka yang bekerja sama dengan rezim Suriah. Ada laporan harian tentang pembunuhan.

Sedangkan, Olivier Guitta selaku konsultan keamanan, mengatakan ISIS tidak pernah dikalahkan.

“Ancaman ISIS sangat, sangat nyata. Selama dua tahun setelah bersembunyi, ISIS telah berkumpul kembali di Irak dan bersiap untuk fase berikutnya. Itu telah menguasai banyak desa dan menanamkan ketakutan di hati penduduk," terang dia.

Guitta menyatakan kepemimpinan baru ISIS mungkin muncul dari antara para pejuang yang diizinkan meninggalkan Raqqa oleh pasukan koalisi.

Pada Oktober 2017, ratusan pejuang dan ribuan anggota keluarga mereka meninggalkan ibu kota kekhalifahan di bawah kesepakatan rahasia dan menyebar ke seluruh Suriah. Beberapa bahkan berhasil mencapai Turki, pintu gerbang ke Barat.

“Koalisi membuat kesalahan besar dengan membiarkan jihadis ISIS pergi dengan senjata mereka dari Raqqa. Beberapa kader ISIS menengah ke atas sempat merencanakan strategi kemunculannya kembali,” tegas Guitta.

Setahun kemudian, pemerintah Presiden Bashar al-Assad mengizinkan anggota ISIS yang mengendalikan Yarmouk, sebuah kamp pengungsi Palestina, untuk menyeberang ke daerah gurun di sebelah timur Suriah yang dikenal sebagai Badiya.

BACA JUGA: Kapal Perusak Amerika Tiba di Sudan, Langsung Tembak Rusia

Para pejuang ini kemudian kembali ke barat, menyerang kota Druze di Suweida, melepaskan neraka terhadap orang-orang yang mencoba untuk tetap netral dalam konflik yang berkepanjangan.

Banyak orang di Suweida menuduh al-Assad sengaja mengirim ISIS ke arah mereka untuk menghukum mereka karena menolak bergabung dengan pasukannya di bawah wajib militer dan bertempur di pihaknya dalam konflik, dan kemudian menolak untuk mengizinkan pasukannya kembali saat perang berakhir.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co