Mendadak AS Ketakutan Atas Nuklir Korut, Bumi Bisa Hancur Lebur

03 Maret 2021 21:38

GenPI.co - Pentagon telah menyatakan keprihatinannya tentang aktivitas nuklir Korea Utara setelah pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa mengindikasikan kemungkinan negara itu memproses ulang bahan bakar nuklir.

Kepala intelijen untuk komando Indo-Pasifik AS, Laksamana Muda Michael Studeman, mengatakan aktivitas Korea Utara yang disorot oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dapat dimaksudkan untuk mendapatkan perhatian pemerintahan Joe Biden.

BACA JUGA: Janji Biden ke Masyarakat Amerika Serikat, Dunia Dibuat Melongo

“Kami mengawasi ini. Dan sangat memprihatinkan ke mana Korea Utara ingin pergi,” kata Studeman dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (3/3/2021).
 
Sementara, dalam sebuah pernyataan kepada Dewan Gubernur IAEA pada hari Senin (1/3/2021) lalu, Direktur Jenderal Rafael Grossi menyebutkan aktivitas di fasilitas nuklir Yongbyon dan Kangson Korea Utara.

Dia menyatakan, baru-baru ini ada indikasi beroperasinya pembangkit listrik tenaga uap yang melayani laboratorium radiokimia.

Korea Utara telah menggunakan laboratorium radiokimia di Yongbyon untuk memproses kembali plutonium dari reaktor di sana untuk dijadikan bom nuklir.

Grossi menyebut kelanjutan aktivitas nuklir Korea Utara sebagai pelanggaran yang jelas terhadap sanksi PBB dan sangat menyesalkan.

Diketahui, pemerintahan Presiden Joe Biden, yang mulai menjabat pada Januari, sedang melakukan peninjauan penuh atas kebijakan Korea Utara menyusul keterlibatan mantan Presiden Donald Trump yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan pemimpin Kim Jong Un, dalam tampilan pertemuan puncak yang gagal membujuk Pyongyang untuk menyerahkan nuklirnya.

Menteri Luar Negeri Biden, Antony Blinken, menerangkan pendekatan ke Korea Utara dapat melibatkan lebih banyak sanksi atau insentif diplomatik yang tidak ditentukan.

Sebuah laporan rahasia PBB bulan lalu mengatakan Korea Utara terus mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya sepanjang tahun 2020.

Selain itu, Jenny Town, wakil direktur proyek pemantauan Korea Utara 38 North yang berbasis di Washington, mengungkapkan bahwa gambar satelit yang diterima dari Yongbyon dari 17 Februari dan 2 Maret menunjukkan uap yang berasal dari laboratorium kompleks, yang belum diketahui beroperasi.

BACA JUGA: Korea Utara Tantang PBB, Nuklirnya Dibikin Makin Garang

“Ini tidak berarti bahwa pemrosesan ulang telah dimulai, tetapi itu bisa menjadi indikasi persiapan untuk itu,” tegas dia.

Adapun, Korea Utara menggunakan uranium dan plutonium untuk senjata nuklir, tetapi plutonium memungkinkan untuk membuat bom yang lebih kecil dan ringan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co