Jurnalis Ditangkap Militer Myanmar, Biden Keluarkan Jurus Dewa

06 Maret 2021 13:15

GenPI.co - Presiden AS Joe Biden makin geram dengan kudeta Myanmar yang sudah kelewat batas. Biden menuntut otoritas militer menghentikan tindakan brutal terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi dan jurnalis yang ditangkap pada Kamis (4/3).

Dilansir Daily News, Departemen Luar Negeri AS sedang melakukan kerja sama dengan negara lain untuk mengirim pesan terpadu kepada militer bahwa tindakan Myanmar tidak dapat diterima dan harus mendapatkan konsekuensi.

BACA JUGAGegara Kudeta, Myanmar Gelap Gulita Satu Negara

“Penahanan jurnalis merupakan sesuatu yang menjadi perhatian besar presiden, menteri luar negeri dan setiap anggota pemerintahan kami,” kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki seperti dikutip dari Dailynews, Jumat (5/3).

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengungkapkan, pemerintah sangat sedih dengan banyaknya laporan kematian. 

“Peningkatan kekerasan terbaru ini menunjukkan fakta bahwa Junta sama sekali tidak menghargai rakyatnya sendiri ," imbuhnya. 

Dia menegaskan, hal itu tidak bisa ditolerir lagi, terlebih para jurnalis ikut juga ditangkap oleh Junta.

"Kami menyerukan kepada militer untuk segera membebaskan orang-orang ini, menghentikan intimidasi, pelecehan terhadap media dan orang lain yang ditahan secara tidak adil," tegasnya.

Diketahui, asosiasi jurnalis bernama Theon Zaw dan beberapa anggota media lainnya ditangkap pekan lalu, saat meliput pasukan keamanan yang menuntut pengunjuk rasa anti-kudeta. 

Mereka didakwa melanggar undang-undang ketertiban umum yang bisa membuatnya dipenjara hingga tiga tahun. Asosiasi pers dan kelompok kebebasan pers telah menyerukan pembebasan untuk Zaw, tetapi belum ada tanggapan dari pihak berwenang.

BACA JUGAJurus Dewa Mabuk Joe Biden Bikin Myanmar Jadi Begini

AS dan negara-negara lain dengan tegas mengutuk kudeta dan tindakan keras atas perbedaan pendapat. Price mengatakan, Amerika Serikat sedang melihat ke arah China, tetangga dan sahabat Myanmar yang paling kuat, untuk menggunakan kekuasaannya.

"Kami telah mendesak China memainkan peran konstruktif untuk menggunakan pengaruh mereka dengan militer Burma untuk mengakhiri kudeta ini," pungkas Price.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co