Jadi Mata-mata, Wanita Inggris Ditahan di Iran, Pesonanya Aduhai

08 Maret 2021 17:38

GenPI.co - Nazanin Zaghari-Ratcliffe, seorang warga negara Inggris-Iran yang ditahan di Iran atas tuduhan mata-mata, telah dicabut tag elektroniknya saat hukuman penjara lima tahun berakhir.

Tetapi, menurut pengacaranya situasi masih belum jelas apakah wanita berusia 43 tahun itu akan dicabut dan bisa segera meninggalkan Iran.

BACA JUGA: Penguasa Laut Dunia Ternyata China, Amerika ke Mana?

Pengacara Hojjat Kermani mengatakan bahwa Zaghari-Ratcliffe, yang telah menghabiskan setahun terakhir dalam tahanan rumah di Teheran setelah dikeluarkan dari penjara pada Maret 2020 karena pandemi virus corona, telah dipanggil lagi ke pengadilan dengan tuduhan lain.

Kermani mengatakan Zaghari-Ratcliffe telah dituduh terlibat dalam propaganda melawan sistem karena berpartisipasi dalam pertemuan di luar kedutaan Iran di London menyusul sengketa hasil pemilu 2009 dan memberikan wawancara kepada BBC Persia.

Dia akan hadir di pengadilan pada 14 Maret, pengacara menambahkan.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mendesak Iran untuk membebaskan Zaghari-Ratcliffe.

"Kami menyambut baik pencabutan tag Nazanin Zaghari-Ratcliffe, tetapi perlakuan Iran yang berkelanjutan terhadapnya tidak dapat ditoleransi," kata dia, seperti dilansir dari Reuters, Senin (8/3/2021).  

Lebih lanjut, Menurut Raab bahwa dia harus diizinkan kembali ke Inggris sesegera mungkin untuk dipersatukan kembali dengan keluarganya.”

Zaghari-Ratcliffe ditangkap pada tahun 2016 setelah datang ke Iran bersama putrinya yang masih kecil untuk mengunjungi keluarga. Dia dituduh memata-matai dan berusaha menggulingkan pemerintah Iran, tuduhan yang dia bantah.

Penangkapan dan penahanannya memperdalam keretakan politik antara Iran dan Inggris, yang berulang kali menyerukan pembebasannya segera.

Kelompok hak asasi manusia dan pejabat Barat mengatakan kasusnya adalah salah satu dari beberapa contoh Iran secara sewenang-wenang menahan orang asing dengan tuduhan palsu untuk menggunakan mereka untuk pengaruh politik.

Iran, yang tidak secara resmi mengakui status kewarganegaraan ganda, membantah terlibat dalam praktik ini, dengan alasan bahwa kasus warga negara Iran adalah masalah domestik yang diputuskan oleh pengadilan independen.

Zaghari-Ratcliffe bekerja sebagai manajer proyek untuk Thomson Reuters Foundation, badan amal kantor berita, pada saat penangkapannya di bandara Imam Khomeini di Teheran.

BACA JUGA: Rudal China Bikin Gempar, Jenderal AS Langsung Ngemis-ngemis

Dia kemudian dipindahkan ke Penjara Evin di ibu kota, di mana dia juga menghabiskan waktu di sel isolasi.

Otoritas Iran sebelumnya telah dua kali meningkatkan kemungkinan menaikkan dakwaan baru terhadapnya, sekali pada 2017 dan sekali lagi pada September 2020.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co