AS Turun Tangan, Skema Mautnya Bikin Militer Myanmar Jumpalitan

23 Maret 2021 21:21

GenPI.co - Pengunjuk rasa Myanmar saat ini tengah mengadakan aksi nyala lilin untuk lusinan orang yang tewas dalam demonstrasi menentang kekuasaan militer.

Setidaknya 261 orang telah terbunuh oleh pasukan keamanan yang telah secara brutal berminggu-minggu terhadap pengunjuk rasa kudeta di kota-kota di seluruh negeri.

BACA JUGA: Kebangetan, Myanmar Buat Paus Fransiskus Bertekuk Lutut

Pasukan keamanan juga melancarkan lebih banyak penggerebekan di beberapa bagian Yangon pada Senin (22/3/2021) malam dengan tembakan dan beberapa orang terluka.

Di Hsipaw di Negara Bagian Shan, nama-nama pengunjuk rasa yang tewas yang tertulis di kartu diletakkan di samping lilin dengan tanda bertuliskan 'Kami roh tidak menginginkan junta'.

Di tempat lain, balon berisi helium dengan membawa pesan yang menyerukan bantuan internasional. Para pengunjuk rasa jalanan digantikan oleh mobil mainan, boneka, dan boneka mainan dengan beberapa dipimpin oleh potongan karton atau manekin yang mengenakan pakaian.

Sementara itu, tekanan internasional terhadap militer terus meningkat.

Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap individu yang terlibat dalam kudeta dan penindasan terhadap para demonstran, menandai tanggapan blok yang paling signifikan sejak penggulingan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Sebelas orang itu termasuk panglima militer Min Aung Hlaing, yang memimpin kudeta, dan sebelumnya memimpin tindakan brutal brutal tahun 2017 terhadap Rohingya di negara bagian Rakhine.

UE sudah memiliki embargo senjata terhadap Myanmar dan telah membatasi beberapa pejabat militer senior sejak 2018.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menyatakan bahwa penindasan militer telah mencapai tingkat yang tak tertahankan.

"Langkah-langkah yang lebih kuat diharapkan segera setelah blok tersebut bergerak untuk membidik konglomerat yang dijalankan oleh militer," kata diplomat UE itu, seperti dilansir ari Reuters, Selasa (23/3/2021).

Menyambut sanksi terbaru, Global Witness nirlaba mendesak UE untuk melangkah lebih jauh.

Sementara, Washington telah memberi sanksi kepada Min Aung Hlaing dan pada hari Senin memperluas daftarnya, menambahkan Than Hlaing dan perwira militer Aung Soe, serta dua divisi Angkatan Darat Burma, Infanteri Ringan ke-33 dan Infanteri Ringan ke-77.

Sedangkan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menerangkan anggota Divisi 33 telah melepaskan tembakan langsung ke kerumunan di Mandalay. Kedua unit tersebut adalah bagian dari strategi sistemik yang direncanakan oleh pasukan keamanan untuk meningkatkan penggunaan kekuatan mematikan.

BACA JUGA: PBB Turun Tangan, Skema Mautnya Bikin Militer Myanmar Jumpalitan

Tidak ada tanggapan segera dari pemerintah militer, yang sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda terpengaruh oleh kecaman internasional atas tindakannya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co