Situasi Mencekam, Militer Mozambik Tantang ISIS Bertempur, Sangar

26 Maret 2021 18:38

GenPI.co - Pertempuran di sekitar kota strategis Mozambik Palma memasuki hari kedua pada Kamis (25/3/2021) saat pejuang terkait ISIS menduduki.

Pemerintah Mozambik mengatakan kota itu di provinsi paling utara Cabo Delgado dan sekitar 10 km (6,2 mil) saat ini berada di bawah serangan tiga cabang dan pasukan keamanan bergerak untuk menegakkan ketertiban.

BACA JUGA: Kapal Induk China Sangar Banget! Besar dan Menakutkan

Dilansir Reuters, Jumat (26/3/2021), dilaporkan terlihat ada banyak mayat di jalan-jalan, beberapa dari mereka dipenggal, dan helikopter tempur baku tembak dengan para penyerang.

Serangan itu terjadi tak lama setelah raksasa minyak Prancis Total mengumumkan rencana untuk melanjutkan konstruksi di lokasi terdekat dari proyek gas lepas pantai.
 
Juru bicara kementerian pertahanan Mozambik, Omar Saranga mengatakan pasukan keamanan Mozambik (SDS) terus mengejar gerakan musuh dan bekerja tanpa lelah untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.

“SDS akan melakukan segalanya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan penduduk sambil terus menjamin perlindungan proyek-proyek ekonomi,” katanya.

Saranga menambahkan jumlah korban dan tingkat kerusakan belum diketahui, menambahkan komunikasi seluler di daerah itu telah terputus.

Sementara, helikopter memberikan dukungan udara ketika sekelompok kecil orang melarikan diri melalui jalan darat, kata sumber keamanan, yang terlibat dalam operasi untuk mengamankan Palma.

Sedangkan, Joseph Hanlon, seorang peneliti dan penulis di Mozambik, menyatakan kekayaan mineral yang sangat besar di wilayah tersebut telah dieksploitasi oleh segelintir orang elit dengan mayoritas penduduk tidak memperoleh keuntungan, yang mengarah pada pemberontakan.

“Ini benar-benar ancaman yang serius. Salah satu alasan mengapa serangan Palma begitu penting adalah karena ini adalah saat terdekat mereka dengan proyek gas dalam skala besar. Ada lebih dari 100 pemberontak, itu terorganisir dengan baik, terkoordinasi dengan baik," terang Hanlon.

Dia mengungkapkan laporan menunjukkan para penyerang menarik diri dari Palma, tetapi tidak sebelum merampok dua bank dan menguasai kota selama sehari.

Diketahui, Palma terletak lebih dari 1.800 km (1.120 mil) timur laut Maputo di provinsi Cabo Delgado yang kaya gas, tempat pihak berwenang bergulat dengan pemberontakan brutal sejak 2017.

Pejuang yang berafiliasi dengan kelompok bersenjata ISIL (ISIS) telah menyerbu desa dan kota di seluruh provinsi selama bertahun-tahun, menyebabkan ratusan ribu mengungsi dari rumah mereka.

BACA JUGA: Kapal Serbu Amfibi China Sangar Banget, Mending Jangan Dilawan

Menurut badan pengumpul data yang berbasis di Amerika Serikat, Armed Conflict Location & Event Data Project, bahwa kekerasan tersebut telah menewaskan sedikitnya 2.600 orang, setengah dari mereka adalah warga sipil.

Amnesty International bulan ini juga angkat bicara bahwa orang-orang lokal terperangkap di antara pejuang di satu sisi dan pasukan keamanan pemerintah dan milisi swasta di sisi lain.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co