Kim Tabuh Genderang Perang, AS Dibuat Ketakutan, Dunia Bergetar

03 April 2021 23:59

GenPI.co - Korea Utara tampaknya sedang dalam perjalanan untuk menjadi negara nuklir yang matang meskipun ada sanksi lama dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Setelah, Korut uji coba Pyongyang pada akhir Maret untuk rudal jelajah dan balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir taktis.

BACA JUGA: Giliran Biden Ngamuk Usai Dikirim Rudal Setan, Korut Bisa Hancur

Perkembangan nuklir Korea Utara meningkat secara dramatis di bawah pemimpin Kim Jong Un, yang mengambil alih kekuasaan pada tahun 2010 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.

Kim Il Sung, pendiri Korea Utara dan kakek Kim Jong Un, melakukan 15 uji coba rudal balistik antara tahun 1983 dan 1993.

Kim Jong Il mengawasi dua uji coba nuklir dan 16 uji coba rudal. Kim Jong Un telah memimpin empat uji coba nuklir dan 91 uji coba rudal balistik, serta peluncuran rudal jelajah dan penembakan artileri berpeluncur roket.

“Mereka dengan jelas melihat jenis pengembangan senjata ini sebagai kunci untuk kelangsungan hidup mereka, dan mereka tidak akan berhenti,” Eric Gomez, direktur studi kebijakan pertahanan di Cato Institute, seperi dilansir dari Aljazeera, Sabtu (3/4/2021).

Semenatra, negosiasi sekarang telah terhenti selama sekitar dua tahun dan Korea Utara telah menolak tawaran untuk melanjutkan diskusi dari pemerintahan baru AS di bawah Joe Biden.

Dilaporkan juga Korea Utara sekarang diperkirakan memperoleh sebagian besar bahan kelas bomnya menggunakan sentrifugal yang memperkaya uranium di kompleks yang relatif mudah disembunyikan.

Badan Energi Atom Internasional mengatakan program senjata nuklir Korea Utara tetap menjadi penyebab perhatian serius dan dalam pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan.

BACA JUGA: Nyali Amerika-Israel Ciut Lihat Rudal Penghancur Bumi Korut

Sementara, pemantau sanksi independen menyatakan bulan lalu bahwa Korea Utara telah memelihara dan mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya sepanjang tahun 2020, membantu mendanai kegiatannya melalui peretasan siber.

Selain itu, pemerintahan Biden mengatakan akan segera menyelesaikan tinjauan kebijakannya di Korea Utara, yang akan memberikan kejelasan mengenai strategi presiden AS yang baru terhadap Pyongyang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co