GenPI.co - Penguatan pasukan NATO di Ukraina membuat Rusia murka. Satu kesalahan kecil saja, Rusia berjanji akan membalasnya dengan serangan tegas dan terukur.
Konflik Kiev-Donbas kini memang ikut menyeret NATO. Ada kepentingan besar di perbatasan Ukraina-Rusia. Dan hal itu membuat otot militer NATO mulai diperlihatkan.
Namun, yang dihadapi NATO bukan Negara sembarangan. Ada Rusia yang ada di sisi lawan. Peningkatan keberadaan militer NATO diartika Rusia sebagai eskalasi ketegangan.
BACA JUGA: Imajinasi 3 Zodiak Ini Menggetarkan Jiwa, Hokinya Tiada Tara
“Moskow akan mengambil sejumlah langkah tambahan guna memastikan keamanannya,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dilansir Xinhua, Sabtu, (3/4/2021)
Menganggap Rusia sebagai musuh dalam situasi ini sama sekali tidak dapat diterima. Dan Moskow merasa hal itu sangat tidak pantas. Dalih mereka, Rusia tidak pernah menimbulkan ancaman bagi pihak lain.
BACA JUGA: Jokowi Bisa Nelangsa! Kemarin Terima Kasih, Sekarang Kubu AHY...
“Rusia tidak termasuk salah satu pihak dalam konflik antara pasukan pemerintah Ukraina dan pemberontak Donbas,” tambahnya.
Rusia juga disebut tak dapat menjamin gencatan senjata yang komprehensif di antara mereka. Namun, Rusia dapat berupaya agar kesepakatan yang dicapai sebelumnya terpenuhi.
Peskov menyatakan keprihatinan serius atas tindakan provokatif dari pihak Ukraina. Mereka menyebut situasi di sepanjang garis kontak di Donbas sangat mengintimidasi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News