Dianggap Berkhianat, Amuk Arab Saudi Penggal Mati Aparat Militer

11 April 2021 14:44

GenPI.co - Arab Saudi telah mengeksekusi mati tiga tentara yang dihukum karena 'pengkhianatan tingkat tinggi' dan dianggap bekerja sama dengan musuh.

Dilansir Aljazeera, Minggu (11/4/2021), Badan Pers Saudi yang dikelola negara mengidentifikasi orang-orang itu sebagai tentara yang bekerja di kementerian pertahanan.

BACA JUGA: Sangarnya Mesin Sentrifugal Nuklir Setan Iran, Dunia Gemetaran

Namun, itu tidak merinci bagaimana orang-orang itu membantu musuh kerajaan.

Kementerian menyebut tiga tentara diantaranya, Mohammed bin Ahmed, Shaher bin Issa dan Hamoud bin Ibrahim, tetapi tanpa mengidentifikasi 'musuh' mana yang mereka bantu.

Kementerian itu menambahkan para tentara itu dieksekusi di Komando Selatan militer, yang berbasis di dekat perbatasan dengan Yaman, tempat Arab Saudi memimpin kampanye enam tahun melawan pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran.

Adapun, eksekusi ini juga dilakukan ketika Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), pewaris takhta berusia 35 tahun, memperketat kendalinya atas kekuasaan.

MbS sendiri sudah dipandang sebagai penguasa sehari-hari negara, mengendalikan semua tuas utama pemerintahan, dari pertahanan hingga ekonomi.

Dia juga menyandang gelar menteri pertahanan, sedangkan adik laki-lakinya Pangeran Khalid bin Salman adalah wakilnya.

Diketahui, memang selama tiga tahun terakhir, putra mahkota telah melakukan tindakan keras terhadap para kritikus dan saingan, dengan pemenjaraan anggota keluarga kerajaan terkemuka, konglomerat bisnis, ulama, dan aktivis.

Mengingat hal tersebut, Arab Saudi semakin diawasi secara global, bahkan yang paling mencengangkan terkait atas catatan hak asasi manusianya sejak pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018 di konsulat kerajaan Istanbul dan penahanan aktivis hak-hak perempuan.

BACA JUGA: Kabar Bahagia, Zodiak Aries di Bulan April Bikin Gemetaran

Kelompok hak asasi, termasuk Amnesty International, telah meminta Riyadh untuk menghentikan penggunaan hukuman mati, dengan alasan tuduhan penyiksaan dan pengadilan yang tidak adil.

Selain itu, menurut angka Amnesty, Arab Saudi melakukan jumlah eksekusi tertinggi ketiga di dunia pada 2019 lalu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co