Korut Miskin, tapi Rudal Balistiknya Makin Edan

12 April 2021 20:10

GenPI.co - Kim Jong Un boleh pusing oleh kemiskinan dan kelaparan yang diderita warganya. Tapi kekuatan militer Korut masih bikin gemetar. Rudal balistiknya kian hari makin edan.

Menurut Duyeon Kim, seorang analis senior di Center for a New American Security yang berbasis di Washington, rudal baru Korut membuat AS dan Korsel perlu untuk mengembangkan respons luar biasa.

BACA JUGA: Muda dan Gampang Sukses, Cuma 4 Zodiak yang Bisa Begitu

Skalanya disebut harus jauh dii atas normal. Ruang gerak Korut harus ditekan. Latihan bersama pun dinilai harus segera digelar. 

Dalam aktivitas lanjutan pengujian balistik setelah jeda selama setahun, Korea Utara (Korut) telah menunjukkan senjata yang berpotensi berkemampuan nuklir.

Ini menunjukkan bagaimana Pyongyang terus memperluas kemampuan militernya di tengah kebuntuan diplomasi dengan Amerika Serikat (AS).

Para ahli mengatakan, gudang senjata bahan bakar padat jarak pendek Korut yang semakin meningkat menimbulkan ancaman lebih serius.

Utaanya bagi dua sekutu AS, yakni Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Dan, peluncuran terbaru menggarisbawahi upaya Korut untuk meningkatkan kapasitasnya dalam mengirimkan serangan nuklir dan sistem pertahanan rudal yang luar biasa.

Dua rudal jarak pendek yang ditembakkan Korut pada pertengahan Maret adalah provokasi pertama yang berarti sejak pelantikan Joe Biden.

BACA JUGA: Ramalan 3 Shio Menggetarkan Jiwa, Besok Hokinya Tak Terkira

Biden telah menyampaikan tanggapan terbatas atas peluncuran tersebut, dengan mengatakan akan ada tanggapan serius. Sementara Korut memilih untuk meningkatkan program rudalnya.

Sejak uji coba rudal dan nuklir Korut yang provokatif pada 2016 dan 2017, sebagian besar fokus AS tertuju pada rudal balistik antarbenua yang menimbulkan ancaman langsung ke tanah Amerika.

Media pemerintah Korut menyatakan, rudal yang ditembakkan adalah jenis baru. Ada proyektil terpandu taktis yang meminjam teknologi inti dari sistem sebelumnya.

Para pengamat mengatakan, Korut kemungkinan menguji versi yang ditingkatkan dari sistem yang meniru model rudal balistik seluler Iskander Rusia.

Lintasannya yang lebih datar dibandingkan dengan senjata balistik konvensional membuat mereka terbang pada ketinggian.

Dengan kondisi ini, udara yang cukup padat memungkinkan kemampuan manuver. Ini membuat rudal balistik Korut lebih sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan rudal.

Militer Korsel membutuhkan waktu yang sangat lama untuk merilis penilaiannya pada peluncuran rudal itu, sebelum akhirnya menyatakan bahwa rudal tersebut terbang sejauh 450 kilometer.

"Bahkan, jika militer kami melakukan kesalahan, tidak masalah untuk saat ini. Sebab, mereka dapat dengan mudah menyesuaikan setelah menganalisis data satelit. Tapi, bagaimana kamu akan melakukan itu di saat perang?” tanya Kim Dong-yub, profesor dari Universitas Studi Korea Utara Seoul, seperti dilansir Tass.

BACA JUGA: Awas! Sombong dengan 3 Shio Ini Bakal Sial

Lee Choon Geun, seorang ahli rudal di Institut Kebijakan Sains dan Teknologi Korsel, mengatakan rudal tersebut akan menjadi ancaman besar bagi Seoul bahkan jika mereka dipersenjatai secara konvensional.

"Hulu ledak konvensional seberat 2,5 ton akan cukup untuk menghancurkan bunker yang dibangun dalam tanah. Kapasitas itu juga akan memungkinkan sesuatu yang lebih kuat daripada senjata nuklir taktis, mungkin perangkat termonuklir," ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co