GenPI.co - Jepang mendesak militer Myanmar dan penentang kudeta untuk terlibat dalam dialog menyelesaikan kekacauan yang sedang berlangsung di negara tersebut.
Pernyataan itu muncul sehari setelah China mengatakan mendukung gagasan bahwa para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara mengadakan pertemuan khusus sesegera mungkin untuk menengahi di Myanmar.
BACA JUGA: Tabir Kelemahan Drone Israel Terkuak, Ternyata...
Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu menerangkan pihaknya tidak percaya akan lebih produktif untuk menjatuhkan sanksi hanya karena negara lain melakukannya.
"Kubu-kubu penentang di Myanmar perlu terlibat dalam dialog dan mencari jalan untuk sebuah resolusi, dengan dukungan komunitas internasional terhadap upaya-upaya tersebut," tegas dia dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (14/4/2021).
Saat ini, otoritas Jepang juga sedang mempertimbangkan untuk menghentikan proyek bantuan pembangunan baru di Myanmar guna menekan para pemimpin kudeta militer di Myanmar untuk membebaskan semua tahanan dan memulihkan demokrasi.
BACA JUGA: Titah Perang Rusia Bikin Ngeri, Tantang Amerika dan NATO
Selain Jepang, banyak negara lain termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi kepada pejabat militers Myanmar setelah kudeta tersebut.
Setidaknya 536 orang tewas dalam tindakan keras terhadap pengunjuk rasa pro-damai oleh pasukan junta sejak kudeta militer pada 1 Februari di Myanmar.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News