Pasukan Pencabut Nyawa Ukraina Bikin Rusia Menganga

16 April 2021 15:20

GenPI.co - Hati-hati dengan pasukan pencabut nyawa Ukraina. Militer Rusia yang begitu perkasa berani ditantang duel. Keberanian pasukan ini bikin Rusia jadi menganga. 

Menurut laporan yang dikutip dari Reuters, saat ini jumlah personel militer Rusia yang sudah dikerahkan ke perbatasan mencapai 110 ribu.

Sementara itu, sekitar dua hari lalu Ukraina baru menambah lagi pasukannya dengan jumlah sekitar 20-22 ribu personel.

BACA JUGA: 3 Shio Mujur, Besok Nasibnya Dikelilingi Hoki

Dengan menggunakan kekuatan militernya, Rusia dianggap Ukraina memberikan ancaman untuk menghancurkan negeri tetangganya itu.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, akhirnya membuka semua tabir ketegangan di perbatasan negaranya dengan Rusia.

Mesin perang gahar Rusia seperti tak ada pengaruhnya. Pasukan pencabut nyawa Ukraina malah sesumbar bikin militer Rusia jadi ambyar.

Saat ini, Kuleba yakin betul Rusia akan menggunakan cara yang sama dengan pada saat mencaplok Krimea tujuh lalu.

Diungkap Kuleba, Rusia juga mengerahkan ribuan tentaranya plus pasukan paramiliter. Pun dengan pertempuran yang terjadi di tiga kota, Donbas, Luhansk, dan Ilovaisk pada tahun yang sama. 

Intinya, Kuleba menyayangkan dengan aksi Rusia meningkatkan aktivitas militernya di wilayah perbatasan.

Itu disebut akan membuat proses diplomasi untuk menyelesaikan konflik akan hancur. Penujukan kekuatan militer Rusia disebut akan dilawan dengan dahsyat.

"Tindakan dan pernyataan Moskow meningkatkan tensi militer dan merusak usaha diplomatik untuk menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina," terang Kuleba.

Saat dalam keadaan siaga, pasukan pencabut nyawa Ukraina disebut bisa bikin banyak kejutan. Ada garis api yang diinstuksikan tidak boleh dilewati Rusia. 

"Garis merah Ukraina adalah batas negara. Jika Rusia melewati garis merah, mereka akan menderita. Dunia dan hukum internasional ada di sisi Ukraina," tambahnya.

BACA JUGA: Rudal Kiamat Korut Siap Meluncur, Target Kim Jong Un Ternyata...

Di sisi lain, pernyataan Kuleba ini memancing reaksi dari sejumlah negara sekutunya. Latvia, Estonia dan Lithuania, menegaskan posisinya untuk mendukung Ukraina.

Dukungan yang diberikan tak lepas dari posisi ketiga negara yang juga merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Ukraina tidak akan pernah melakukannya sendiri. Kami berdiri di sisi Anda, kami berdiri dalam solidaritas," ujar Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co